Tragis! Turis Tewas Terjatuh dari Tebing Ikonik Lokasi Syuting Film Mission: Impossible
PERISTIWA tragis terjadi di salah satu destinasi populer di Norwegia. Seorang pria tewas di lokasi tersebut setelah jatuh dari tebing ikonik yang pernah ditampilkan di salah satu seri film ternama Mission: Impossible.
Melansir NDTV, turis itu terjatuh dari tebing batu setinggi 2.000 kaki di Norwegia. Korban meninggal dunia pada 2 Juni lalu di mana seorang saksi mata mengatakan bahwa ia melihat pria tersebut terpeleset hingga berakhir jatuh dari tebing tinggi itu, demikian pernyataan seorang pengacara polisi setempat, Nina Thommesen.
Pihak berwenang yang menangani kasus ini belum mengungkapkan identitas pria yang bersangkutan tetapi mereka mengklaim telah menemukan telepon dan identitasnya. Turis itu hanya disebutkan merupakan pria berusia sekitar 40-an tahun. Polisi pun juga masih meneruskan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tersebut.
"Polisi sedang menyelidiki kasus ini sebagai kecelakaan jatuh. Kami tidak berasumsi bahwa telah terjadi tindakan kriminal," kata Thommesen.
(Foto: Pexels/Angelo Duranti)
Tebing batu tempat turis tersebut terjatuh merupakan spot terkenal di kalangan traveler. Pulpit Rock atau yang dikenal sebagai Preikestolen secara lokal adalah salah satu tujuan wisata favorit di Norwegia. Setidaknya lebih dari 300 ribu pendaki atau pencinta alam menyambangi dataran tinggi bebatuan yang berukuran sekitar 25mx25m ini setiap tahunnya.
Meski objek wisata ini sendiri memang sudah terkenal karena pemandangannya yang indah, tetapi Preikestolen semakin melambung kepopulerannya setelah ditampilkan dalam salah satu seri film legendaris yaitu Mission Impossible. Tebing ikonik ini muncul tepatnya di seri keenam yakni di menit-menit akhir Mission Impossible: Fallout di mana saat itu dua karakter utama film tersebut jatuh dari tebing ini dalam rangkaian aksi menegangkan dalam film.
Film ini juga memilih tebing batu tersebut untuk tempat pemutaran perdana film tersebut. Sekitar 2.000 ribu orang saat itu mendaki sejauh 4 kilometer ke tebing untuk menyaksikan film pertama kalinya yang diproyeksikan oleh laser di malam hari.
"Pertama kali saya datang ke sini, saya tidak ingin berada dalam jarak 50 kaki dari tepian. Melihat Henry dan Tom melewatinya mereka telah melakukan begitu banyak hal ekstrem dalam film ini sehingga menurutku tidak terpikir oleh kami bahwa film ini seseram kelihatannya," ungkap sang sutradara, Christopher McQuarrie.
Pulpit Rock ini dideskripsikan sebagai salah satu titik pengamatan paling spektakuler di dunia dan kerap menjadi urutan teratas keajaiban alam di seantero dunia menurut Lonely Planet.
(Rizka Diputra)
