MEROKOK memiliki dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari jantung, hipertensi, stroke, dan masih banyak lagi. Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 225.700 orang di Indonesia meninggal akibat merokok.
Saat menjadi bintang tamu di podcast PWK bersama Praz Teguh, dr Tirta mengatakan gejala merokok yang sudah berlebih adalah ketika pagi hari batuk, dahaknya putih.
“Itu sudah berlebihan banget, kalau diterusin usia 40-50 mati karena jantung,” tutur dr Tirta.

Banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa perokok zaman dulu hidupnya lebih panjang dibanding sekarang? Dokter Tirta menjelaskan zaman dulu belum ada polusi. Selain itu mereka juga banyak jalan kaki. Berbeda dengan sekarang yang serba instan.
“Belum ada motor, eyang kakung kita merokok tingwe (rokok tembakau linting) sering, tapi mereka kemana-mana pakai sepeda, mereka jalan kaki setiap hari,” katanya.
Selain itu, orang zaman dulu juga lebih banyak makan yang direbus dan tanpa pengawet. Meskipun merokok, mereka menghindari karsinogenik yang lain.
“Tapi zaman sekarang udah ngerokok, party, mageran, pesan makanan online, nggak pernah olahraga, terus ketika usia 45 tahun kena jantung yang disalahin dirinya sendiri,” katanya.
(Leonardus Selwyn)