Selain itu, dikatakan pula bahwa kulit pisang mengandung senyawa organik dalam jumlah yang tinggi.
"Penguraian kulit pisang di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana yang menimbulkan efek rumah kaca," papar laporan tersebut.
Namun, patut diperhatikan meski membawa manfaat yang baik bagi kesehatan, penting untuk memperhatikan pengolahan sebelum menjadi tepung.
"Kulit pisang itu biasanya mengandung pestisida yang tinggi, sehingga sebelum diolah perlu pastikan kulit pisangnya benar-benar bersih," tambah laporannya.
Dengan mengetahui adanya manfaat dari kulit pisang ini, para peneliti berharap agar para petani pisang untuk tidak membuang kulit pisang begitu saja yang pada akhirnya menjadi limbah buruk bagi lingkungan.
"Para petani bisa mengakali limbah pisang ini dan mengolahnya menjadi tepung, sehingga memiliki nilai jual," pungkas para peneliti dalam laporan yang sama.
(Rizky Pradita Ananda)