BERDASARKAN data dari UNICEF, Indonesia berada di peringkat keenam sebagai negara dengan jumlah bayi yang belum mendapat vaksinasi atau belum menerima imunisasi lengkap. Seperti banyak negara berkembang lainnya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mencapai cakupan vaksinasi anak yang optimal.
Di Indonesia sendiri, lebih dari 37 persen anak di Indonesia belum mendapatkan vaksinasi. Menurunnya kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi yang diikuti oleh peningkatan kemunculan Kasus Luar Biasa (KLB) dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin selama 2023, contohnya 94 KLB campak di 18 provinsi di Indonesia.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, dr Braghmandita Widya Indraswari, M.Sc., Sp.A menjelaskan bayi yang baru lahir harus mendapatkan imunisasi karena mencegah buah hati terkena penyakit di kemudian hari.
Namun dia mengakui beberapa orangtua masih ada yang takut untuk memberikan imunisasi dikarenakan takut sang anak sakit setelah mendapat imunisasi, sehingga bayi pun tidak mendapat vaksin yang dibutuhkan.

“Orangtua perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi sehingga lebih yakin untuk memberikannya pada bayi atau anak. Hingga saat ini sudah terbukti bahwa imunisasi banyak menyelamatkan jiwa manusia dengan turunnya angka kesakitan serta membasmi penyakit menular yang terjadi di dunia”, tutur dr Bragmandita seperti dikutip dari website Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Kamis (2/5/2024).
Lebih lanjut dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-KMK UGM mengatakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi umumnya mempunyai dampak berat dan berbahaya yang bisa ditimbulkan. Misalnya kecatatan atau bahkan kematian. Dampak berbahaya ini bisa dicegah bila anak diberikan imunisasi.