NASIB apes dialami seorang wanita bernama Angel Harding dalam perjalanannya menggunakan pesawat terbang.
Ia dan seorang temannya diusir dari penerbangan New Zealand Airlines lantaran ukuran tubuhnya yang besar.
Insiden ini terjadi dalam penerbangan dari Napier ke Auckland. Awalnya, seluruh penumpang mendadak diturunkan saat pesawat belum lepas landas.
Namun saat seluruh penumpang dipersilakan naik kembali, Harding dan temannya justru dilarang naik lantaran mereka seharusnya masing-masing memesan dua kursi.
“Saya tidak percaya apa yang terjadi pada saya. Pesawat berbalik arah saat berjalan di darat dan semua penumpang diturunkan," ujar Harding, melansir 1News, Rabu (20/3/2024).
Harding juga mengeluhkan perlakuan kasar pramugari terhadapnya saat dia tiba-tiba merasakan sakit di lengan kirinya. Dirinya berbalik dan melihat pramugari telah memaksakan sandaran tangan ke lengannya.
“Saya agak terkejut dan saya bergerak maju, dan dia mulai berteriak kepada saya bahwa pilot tidak dapat lepas landas kecuali semua sandaran tangan diturunkan, dan dia cukup agresif terhadap saya. Dia berbicara kepadaku dengan cara yang agresif. Saya tidak percaya dengan apa yang terjadi pada saya," keluhnya.
Harding juga mengkalaim salah seorang pramugari sempat memperingatkannya soal penurunan mereka dari pesawat.

“Dia berkata, 'tidakkah menurutmu kamu harus duduk jika pesawat sedang bergerak?' Dan kemudian (pramugari) memandang kami berdua dan berkata, 'Saya bisa membuat kalian berdua dikeluarkan dari penerbangan ini',” ungkap Harding menirukan perkataan pramugari itu.
Dia mengatakan pramugari kembali ke bagian depan pesawat dan berbicara melalui telepon. Mereka kemudian melihat pesawat berbalik sebelum pramugari mengumumkan bahwa semua penumpang harus keluar dari pesawat karena ketidaknyamanan. Lalu, pramugari itu mendatanginya dan menjelaskan soal pembelian dua kursi.
“Setelah dia menutup telepon, dia datang dan berkata, ‘kalian berdua seharusnya memesan empat kursi, kalian berdua seharusnya membeli masing-masing dua kursi’,” kata Harding.
Kedua wanita tersebut, yang dibantu dengan kursi roda karena kondisi medis, akhirnya turun bersama penumpang lainnya tetapi dipindahkan ke samping dan pergi bersama pekerja New Zealand Airlines lainnya.
Harding mengatakan mereka tidak diberi penjelasan mengapa mereka dikeluarkan dari penerbangan.
Sebaliknya, mereka diberitahu bahwa mereka perlu memesan ulang, namun karena tingginya permintaan, penerbangan berikutnya yang tersedia yang dapat mengakomodir mereka berdua bepergian bersama hanyalah pada hari Minggu.
Ketika Harding mengatakan kepada anggota staf bahwa mereka tidak mampu secara finansial untuk membeli masing-masing dua tiket, maskapai tersebut menawarkan akomodasi dan makanan untuk keduanya, serta penerbangan mereka kembali pada hari Minggu. Mereka juga diberi akses gratis ke Koru Lounge.
Namun, ketika mereka mulai memahami situasi, mereka diberitahu bahwa ada kursi yang tersedia pada penerbangan hari itu juga dan dapat kembali ke rumah pada malam itu juga.
Harding mengklaim dia dan temannya mengalami diskriminasi karena bentuk tubuhnya hingga harus diturunkan dari penerbangan
"Pikiranku adalah mereka melepasku karena bentuk tubuhku, karena ukuran tubuhku. Mengenai diri saya dan tubuh kami, ukuran kami sangat berkaitan dengan hal itu. Mereka tidak mengatakannya, mereka mengatakan itu adalah ketidaknyamanan," ungkap Harding.

“Kita semua manusia, kita semua manusia, dan saya tidak ingin ada orang yang mengalami trauma seperti yang kita alami saat ini," tambahnya.
Sementara itu, juru bicara New Zealand Airlines mengatakan, jika ada ruang tersedia, dan pelanggan membutuhkan ruang tambahan, staf mereka akan berupaya untuk mengakomodir mereka kembali di pesawat, namun mereka sangat menyarankan agar pelanggan menghubungi maskapai penerbangan sebelum mereka berangkat untuk memastikan perjalanan aman dan nyaman.
"Kami berkomitmen untuk memperlakukan semua pelanggan dengan hormat dan bermartabat dan kami meminta maaf karena para pelanggan ini menerima pengalaman yang tidak konsisten. Kami akan terus bekerja sama dengan pelanggan secara langsung untuk mengatasi kekhawatiran mereka," ujar sang juru bicara.
(Rizka Diputra)