“Memahami adaptasi luar biasa ini memperluas pengetahuan kita tentang gerakan hewan dan menyoroti keragaman mekanisme penggerak antar spesies yang luar biasa, berkontribusi pada pemahaman kita yang lebih luas tentang biologi evolusi dan biomekanik,” tulis makalah tersebut.
Tim ilmuwan menggunakan rekaman video berkecepatan tinggi untuk menyelidiki mekanisme produksi suara. Untuk menghasilkan suara, tulang rusuk yang terletak di sebelah kantung renang digerakkan oleh otot khusus ke dalam sepotong tulang rawan.
(Foto: Instagram/@dwnews)
Saat tulang rusuk dilepaskan, ia akan mengenai kantung renang dan menimbulkan bunyi gendang. Tulang rusuk laki-laki jauh lebih keras, itulah sebabnya perempuan tidak mengeluarkan suara.
Para ilmuwan belum mengetahui mengapa ikan tersebut mengeluarkan suara yang begitu keras, namun memperkirakan bahwa ikan tersebut dapat membantu menavigasi perairan keruh atau menjadi taktik agresif yang digunakan oleh pejantan untuk memperingatkan persaingan.
(Rizka Diputra)