JURU Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al Qudra mengatakan pasukan Israel telah membunuh 364 tenaga kesehatan sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 269 diantaranya merupakan Direktur Rumah Sakit di Khan Younis dan Gaza Utara.
Dalam aksi itu Qudra menambahkan sebanyak 155 lembaga kesehatan hancur sehingga membuat 32 Rumah Sakit dan 53 Pusat Kesehatan sudah tidak bisa beroperasi lagi. Dia mencatat bahwa situasi kesehatan di Gaza adalah bencana besar dan semakin buruk karena kurangnya bantuan medis yang ada di sana.
“Penduduk Israel telah dengan sengaja menyebabkan bencana kemanusiaan dan kesehatan yang tak terkatakan, yang berkontribusi pada penyebaran epidemi dan penyakit menular,” kata Qudra dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu (6/3/2024).
Tidak hanya itu, Qudra juga menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan telah mencatat ada sekitar satu juta penyakit menular yang saat ini butuh pengobatan namun tidak tersedia.

Kondisi semakin diperkeruh dengan penduduk Gaza Utara yang sedang berjuang dilanda kelaparan. Kelangkaannya air minum dan makanan membuat satu per satu nyawa puluhan anak, wanita, dan orangtua terenggut.
Kini pejabat Palestina hanya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengaktifkan hukum kemanusiaan internasional untuk bisa melindungi warga sipil, institusi dan tim kesehatan yang berada di sana untuk dapat tercegah dari bencana kemanusiaan yang semakin buruk.
Disisi lain, menurut laporan Anadolu, kelompok Palestina dan Hamas telah menolak tuduhan utusan khusus PBB untuk para pejuangnya melakukan pelecehan seksual terhadap wanita Israel selama serangan lintas pada 7 Oktober 2023.
Perwakilan PBB, Pramila Patten, mengatakan ada banyak alasan yang tidak masuk akal atas tuduhan adanya kekerasan seksual seperti pemerkosaan yang terjadi selama serangan Hamas. Untuk itu, Hamas menolak tuduhan utusan PBB sebagai laporan palsu atau tidak benar.