“Simpan tas yang lebih besar di loker di atas agar tetap aman. Jika ruang tersedia, akan berguna menempatkannya di seberang lorong sehingga Anda dapat dengan mudah melihat apakah ada orang yang barang yang tidak seharusnya,” sambungnya.
Barang-barang bernilai tinggi seperti paspor, uang tunai, dan telepon, Jonathan menyarankan praktik terbaik adalah menggunakan tas pinggang yang aman atau membawanya di saku Anda. Hindari meninggalkannya tanpa pengawasan sama sekali dan selalu awasi mereka.
Hal ini tidak hanya meminimalisir risiko pencurian, tetapi juga memastikan bahwa klaim asuransi tidak terkena dampak negatif akibat kelalaian.
Jika Anda menjadi korban pencurian dalam pesawat, laporkan ke maskapai penerbangan segera setelah menyadari yang hilang, sesuai dengan pedoman Konvensi Montreal.

“Perjanjian internasional ini mengharuskan maskapai penerbangan untuk menawarkan kompensasi atas kehilangan atau kerusakan bagasi pada penerbangan internasional. Meskipun perjanjian mengenai bagasi curian tidak terlalu terbuka, penting untuk memberi tahu maskapai penerbangan sesegera mungkin,” ucap Jonathan.
“Kedua, pelancong harus mendapatkan semua dokumentasi yang diperlukan untuk mendukung kasus. Termasuk meminta Property Irregularity Report (PIR) kepada pihak maskapai. Selain itu, penting untuk menyimpan semua dokumen terkait seperti tiket, label bagasi, dan tanda terima untuk pembelian darurat apapun, ini merupakan bagian penting dari klaim asuransi berikutnya,” terangnya.
Setelah Anda memberi tahu maskapai penerbangan dan polisi, penting untuk meninjau secara menyeluruh polis asuransi perjalanan Anda.
“Meski polis ini biasanya mencakup insiden seperti itu, penting untuk memahami batasan dan pengecualian polis tersebut. Premi tambahan mungkin diperlukan untuk barang-barang bernilai tinggi,” tandas Jonathan.
(Rizka Diputra)