Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sambangi Gorontalo, Sandiaga Dengarkan Curhat Komunitas soal Pengembangan Parekraf

Nanda Dwi Cahyani , Jurnalis-Rabu, 28 Februari 2024 |16:52 WIB
Sambangi Gorontalo, Sandiaga Dengarkan Curhat Komunitas soal Pengembangan Parekraf
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno (Foto: Dok. Kemenparekraf)
A
A
A

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Gorontalo. Pada kesempatan itu ia mendengar secara langsung aspirasi serta kendala yang dihadapi komunitas yang ada di kabupaten/kota Gorontalo dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Salah satu kendala yang disampaikan adalah peningkatan destinasi sebagai daya tarik wisata di Gorontalo selain 'Hiu Paus' yang sudah cukup populer di kalangan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara (wisman). Juga persoalan pembangunan infrastruktur agar akses semakin terbuka dan terhubung dengan pusat ekonomi.

"Kami menemukan beberapa kisah-kisah unik, yang nanti bisa menjadi masukan untuk kita tindak lanjuti ke depan agar lebih baik lagi. Sehingga komunitas ini bisa menjadi mitra pemerintah dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Gorontalo," kata Menparekraf Sandiaga dalam acara Netas (Nemuin Komunitas) yang berlangsung di Roemah Marly, Gorontalo, Selasa (27/2/2024).

Menurut dia, penyelenggaraan event yang mengangkat kebudayaan lokal akan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Lama tinggal wisatawan juga salah satu yang diutarakan oleh perwakilan komunitas. Karenanya, ada event yang bisa berdampak terhadap length of stay di destinasi, juga spending atau pengeluaran untuk membeli produk kreatif lokal.

Menparekraf Sandiaga Uno

(Foto: dok. Kemenparekraf)

Salah satu tradisi yang masih dilestarikan dan dilakukan oleh masyarakat Gorontalo hingga sekarang adalah tradisi 'tumbilotohe'.

Sandiaga melihat tradisi ini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Tumbilotohe sendiri adalah tradisi menyalakan lampu minyak tanah di halaman rumah sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan di Gorontalo.

"Mudah-mudahan perwakilan komunitas yang hadir pada signature event Kemenparekraf ini dapat melihat potensi dan peluang pariwisata dan ekonomi kreatif di Gorontalo. Sehingga ekonomi masyarakat semakin menggeliat dan lapangan kerja semakin terbuka," paparnya.

Signature events Nemuin Komunitas (NETAS) adalah inisiasi Biro Komunikasi Kemenparekraf yang menghadirkan 100 peserta dari 21 perwakilan komunitas yang ada di kabupaten/kota Gorontalo.

Edisi Gorontalo ini menjadi rangkaian NETAS yang kedua pada 2024. Dimana melalui NETAS, Birkom Kemenparekraf berupaya memperkuat peran komunitas dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang merupakan pilar penting dalam upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement