Menara Ikonik di London Ini Bakal Disulap Jadi Hotel Mewah
GRUP perusahaan telekomunikasi Inggris, BT belum lama ini telah sepakat untuk menjual BT Tower yang ikonik di London. Tower berdesain unik ini dulunya merupakan bagian penting dari infrastruktur jaringan.
Menara ikonik tersebut dijual kepada pengembang MCR Hotels dengan harga 275 juta pound atau sekitar Rp5,4 triliun
Bangunan setinggi 189 meter ini telah berdiri kokoh di pusat Kota Fitzrovia, London, sejak tahun 1965, saat dibuka sebagai Post Office Tower.
Menara ini membawa sinyal telekomunikasi dari London ke seluruh negeri, namun antena gelombang mikronya sudah tidak digunakan lagi lebih dari satu dekade lalu karena adanya transisi ke jaringan tetap dan seluler.
"Menara ini telah memainkan peran penting dalam membawa panggilan, pesan, dan sinyal TV ke seluruh negeri, namun semakin banyak konten dan komunikasi yang kami kirimkan melalui cara lain," ungkap Direktur Properti BT Group, Brent Mathews.
"Kesepakatan dengan MCR ini akan memungkinkan BT Tower untuk memiliki tujuan baru, yaitu melestarikan bangunan ikonik ini untuk beberapa dekade ke depan," tambah Brent, melansir Fox News.
Menara ini juga dikenal dengan restoran berputar di lantai 34, yang membutuhkan waktu 22 menit untuk menyelesaikan satu putaran. Kini, menara ini akan menjadi landmark London terbaru yang diubah menjadi hotel, bergabung dengan Old War Office dan bekas markas besar polisi metropolitan.
Perusahaan pengembang raksasa asal Amerika Serikat, MCR, memiliki dan mengoperasikan 150 properti, termasuk TWA Hotel yang terletak di bekas pusat penerbangan TWA di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York.
CEO MCR Hotels, Tyler Morse berujar bahwa grup ini akan melestarikan bangunan yang dicintai ini dan akan bekerja untuk mengembangkan proposal untuk menceritakan kisahnya sebagai sebuah hotel yang ikonik.
Penyedia layanan broadband dan seluler terbesar di Inggris, BT, tengah menjalani program pemangkasan biaya besar-besaran hingga 55.000 pekerjaan pada tahun 2030.
Para wisatawan sebaiknya tidak melakukan reservasi terlebih dahulu. Perusahaan hotel mengatakan bahwa akan memakan waktu beberapa tahun bagi BT untuk pindah karena peralatan yang rumit di lokasi.
(Rizka Diputra)
