LIMBAH industri fashion memang menempati posisi kedua sebagai industri paling berpolusi di dunia, setelah industri perminyakan. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan bahan daur ulang untuk busana.
Inilah yang dilakukan oleh Perancang busana Raffaella Hanley, dia menggunakan potongan-potongan dari beberapa kain untuk karnyanya. Lewat Lou Dallas Musim Gugur 2024 miliknya, dia menciptakan koleksi yang terinspirasi oleh banyak deadstock yang dia miliki.
Deadstock sendiri merupakan barang-barang yang terlalu lama disimpan, sehingga sudah tidak lagi laku jika dijual. Biasanya, isitilah ini merujuk pada barang yang kedaluwarsa, sisa produk musiman, produk rusak, atapun produk reject dan salah kirim.
"Aku mencampurnya karena aku punya banyak bahan. Ini seperti saus. Kamu mencampurkan banyak elemen yang mungkin awalnya tidak bagus, tapi pada akhirnya semuanya menyatu dengan harmonis," kata Hanley seperti dilansir dari WWD.
Koleksinya mencerminkan desain khas desainer yang intim dan sederhana melalui berbagai gaya, termasuk variasi warna dan tekstur di Hanley menawarkan item secara online dan Ragfinders Los Angeles.
Meskipun banyak potongannya berasal dari bahan yang berbeda, beberapa bentuknya lebih jelas terfokus dari pernyataan warna atau bentuk keseluruhan. Koleksi Korset Renda Biru dan Korduroi Padukan gaun topi dengan rok feminin berhiaskan pinggiran biru.
Model lainnya adalah gaun bermotif bunga merah dengan detail renda merah. Kedua gaya tersebut menunjukkan kemampuan desainer dalam memadukan bahan luar suatu item untuk menciptakan gaya pakaian baru.
Koleksi musim gugur menunjukkan kemampuan desainer untuk mengubah kain luar ruangan menjadi gaya unik yang menarik bagi pelanggan tertentu, namun keseluruhan koleksi kurang memiliki kesatuan dan kecanggihan.
(Martin Bagya Kertiyasa)