GUNUNG Salak terletak di Pulau Jawa, tepatnya antara wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Awalnya, pengelolaan kawasan Gunung Salak berada di bawah pengawasan Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH).
Namun, sejak tahun 2003, kawasan ini menjadi bagian dari perluasan Taman Nasional Gunung Halimun dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun - Salak.
Mengutip laman budaya-indonesia.org, kata Salak diambil dari bahasa Sansekerta yakni Salaka yang berarti perak.
Meski kawasan Gunung Salak terkenal dengan keberadaan perkebunan salak di sekitarnya, nama gunung ini memiliki asal-usul yang berbeda.
Kawasan Gunung Salak termasuk dalam wilayah yang harus dihindari oleh penerbangan karena kondisi geografisnya berbahaya.
Wilayah ini dipenuhi lembah tertutup oleh vegetasi dan sering terhalang kabut, hal ini dapat membahayakan laju penerbangan, baik pesawat kecil maupun besar.
Oleh karena itu, gunung ini menjadi titik penting dalam navigasi dan keselamatan penerbangan.
Terdapat 314 kampung di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun - Salak. Menariknya, kawasan ini juga menjadi rumah bagi lebih dari 1.000 jenis flora dan 500 lebih jenis fauna.
Selain arti nama yang berarti perak, terdapat beberapa versi lain terkait asal usul nama Gunung Salak dengan berbagai makna dan interpretasi.