Namun, pesan penyelenggara tidak banyak menenangkan semangat di media sosial karena postingan kritis terus menjadi viral. Orang-orang mengeluh bahwa penobatan seorang wanita Eropa sebagai Miss Jepang memberikan pesan yang membingungkan bagi masyarakat Jepang, sementara yang lain hanya mengatakan bahwa mereka menganggap keputusan itu konyol.
Adapun Carolina Shiino, menganggap dirinya orang Jepang baik dalam ucapan dan pikiran, dan berharap suatu hari nanti membantu menciptakan masyarakat di mana orang tidak dinilai berdasarkan penampilan mereka.
“Saya harus menghadapi hambatan yang seringkali menghalangi saya untuk diterima sebagai orang Jepang, jadi saya merasa bersyukur bisa diakui di kompetisi ini sebagai orang Jepang,” kata Ms Shiino seperti dilansir dari Oddity Central.
Kisah Carolina sangat mirip dengan Brooke Bruk-Jackson, wanita kulit putih yang memicu kontroversi dengan memenangkan gelar Miss Zimbabwe, meski lahir dan besar di negara Afrika tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)