TAMAN hiburan yang hancur dan berdebu selama satu dekade ini pernah menjadi salah satu atraksi paling populer di Jepang. Jumlah pengunjungnya dulu mencapai 1,6 juta setiap tahun.
Pada puncaknya, Nara Dreamland menjadi pusat kegiatan yang menggembirakan diwarnai dengan jeritan dan teriakan. Kemudian dikenal sebagai 'Disneyland Jepang'.
Keluarga berbondong-bondong datang dari berbagai penjuru untuk mengunjungi kastil dongeng dan menaiki roller coaster canggih di taman Prefektur Nara.
Dibuka pada 1961 yang menyerupai Disneyland asli di Anaheim, California, Amerika Serikat (AS). Bahkan, menampilkan arcade futuristik yang dapat menampung ratusan anak setiap hari.
(Foto: Instagram/@nathan.osterhaus)
Meskipun jaraknya beberapa ribu mil dari versi aslinya, Nara Dreamland memiliki banyak fitur khas Amerika. Termasuk stasiun kereta di Main Street, AS dan Istana Sleeping Beauty yang terkenal.
Taman itu juga memiliki gunung yang menyerupai Matterhorn dengan wahana kereta luncur dan Skyway yang melewatinya. Taman ini juga memiliki maskotnya sendiri, Ran-chan dan Dori-chan, yaitu dua anak yang berpakaian seperti penjaga berkulit beruang.
Namun, setelah bertahun-tahun jumlah pengunjung terus menurun seiring pembangunan Disneyland yang asli di Tokyo pada 1983. Penjualan Nara ke jaringan supermarket, para bos membuat keputusan yang menyedihkan untuk menghentikan wahana tersebut.
Mereka memilih untuk tidak menghancurkan taman, yang berarti taman tersebut tetap berdiri seperti semula ketika ditutup, di lokasi yang sama, dan berdebu selama bertahun-tahun.
(Foto: Instagram/@soqank_art)
Saat roller coaster melaju di sekitar rel, mesin arcade berbunyi bip, dan maskot menari, suasana menjadi hening, kecuali kepakan sayap kawanan burung dan sesekali suara penutup jendela seorang penjelajah kota.
Di antara mereka adalah fotografer Florian Seidel, yang mengabadikan suasana taman hantu yang menyeramkan dan seperti dunia lain. Banyak wahana dan fasilitas yang tetap utuh selama satu dekade – pada 2015.
Foto-foto tersebut menunjukkan beberapa atraksi yang dulunya termasuk populer di taman hantu tersebut. Termasuk, kastil dongeng, roller-coaster kayu, dan komidi putar.
"Nara Dreamland sebenarnya merupakan tiruan dari Disneyland asli di Anaheim. Tempat ini ditutup pada tahun 2006 dan ditinggalkan tanpa dibongkar – menjadikan lokasi yang cukup unik karena terdapat banyak roller coaster, komidi putar, toko suvenir, arcade dan atraksi lainnya masih ada,” kata fotografer asal Jerman itu saat itu.
“Seluruh taman dikelilingi oleh pagar, sebagian besar dengan paku atau kawat berduri, jadi tidak ada lagi yang ramah anak-anak. Tanda peringatan pernah meminta masyarakat untuk memanggil polisi jika melihat seseorang yang mencurigakan, maka mereka akan denda sebesar 100.000 yen (Rp10,7 juta)," tambah Florian, melansir Mirror.
(Foto: Flickr)
Selama lima perjalanan ke taman hiburan tersebut dalam beberapa tahun, Florian melihat kerusakan perlahan seiring dengan semakin banyaknya pengacau. Para pengacau menyelinap masuk dan menghancurkan wahana yang tersisa.
“Mengingat Disneyland dibuka pada tahun 1955 dan Nara Dreamland menyusul pada tahun 1961, beberapa kemiripan di antara keduanya sungguh luar biasa,” kata Florian.
"Ada Kastil Sleeping Beauty, Adventure land, Main Street AS, Autopia, Skyway, Tea Party Cup Ride, Submarine Voyage, Flying Saucers, monorel, stasiun pemadam kebakaran, kapal bajak laut, omnibus bertingkat, mobil antik, dan stasiun kereta api,” jelasnya.
(Foto: Instagram/@arlekina)
Saat dia menjelajahi Nara Dreamland untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2009, hampir tak ada tanda-tanda kerusakan.
"Dua tahun kemudian, kerusakannya semakin parah, ini sangat disayangkan. Sungguh menyedihkan betapa cepatnya Nara Dreamland terpuruk," sesalnya.
Pada 2016, kendaraan pembongkaran pindah ke taman dan mulai merobohkan Main Street. Tak lama kemudian, semua atraksi dihancurkan dan lanskap taman diratakan. Kini, Nara Dreamland telah dibangun perumahan.
(Rizka Diputra)