Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nara Dreamland, Taman Hiburan yang Gagal Saingi Disneyland hingga Mati Ditelan Zaman

Khansa Azzyati Qisthina , Jurnalis-Jum'at, 26 Januari 2024 |12:02 WIB
Nara Dreamland, Taman Hiburan yang Gagal Saingi Disneyland hingga Mati Ditelan Zaman
Nara Dreamland, taman hiburan yang bangkrut gagal saingi Disneyland (Foto: Instagram/@urban_explore_group)
A
A
A

TAMAN hiburan yang hancur dan berdebu selama satu dekade ini pernah menjadi salah satu atraksi paling populer di Jepang. Jumlah pengunjungnya dulu mencapai 1,6 juta setiap tahun.

Pada puncaknya, Nara Dreamland menjadi pusat kegiatan yang menggembirakan diwarnai dengan jeritan dan teriakan. Kemudian dikenal sebagai 'Disneyland Jepang'.

Keluarga berbondong-bondong datang dari berbagai penjuru untuk mengunjungi kastil dongeng dan menaiki roller coaster canggih di taman Prefektur Nara.

Dibuka pada 1961 yang menyerupai Disneyland asli di Anaheim, California, Amerika Serikat (AS). Bahkan, menampilkan arcade futuristik yang dapat menampung ratusan anak setiap hari.

Nara Dreamland

(Foto: Instagram/@nathan.osterhaus)

Meskipun jaraknya beberapa ribu mil dari versi aslinya, Nara Dreamland memiliki banyak fitur khas Amerika. Termasuk stasiun kereta di Main Street, AS dan Istana Sleeping Beauty yang terkenal.

Taman itu juga memiliki gunung yang menyerupai Matterhorn dengan wahana kereta luncur dan Skyway yang melewatinya. Taman ini juga memiliki maskotnya sendiri, Ran-chan dan Dori-chan, yaitu dua anak yang berpakaian seperti penjaga berkulit beruang.

Namun, setelah bertahun-tahun jumlah pengunjung terus menurun seiring pembangunan Disneyland yang asli di Tokyo pada 1983. Penjualan Nara ke jaringan supermarket, para bos membuat keputusan yang menyedihkan untuk menghentikan wahana tersebut.

Mereka memilih untuk tidak menghancurkan taman, yang berarti taman tersebut tetap berdiri seperti semula ketika ditutup, di lokasi yang sama, dan berdebu selama bertahun-tahun.

Nara Dreamland

(Foto: Instagram/@soqank_art)

Saat roller coaster melaju di sekitar rel, mesin arcade berbunyi bip, dan maskot menari, suasana menjadi hening, kecuali kepakan sayap kawanan burung dan sesekali suara penutup jendela seorang penjelajah kota.

Di antara mereka adalah fotografer Florian Seidel, yang mengabadikan suasana taman hantu yang menyeramkan dan seperti dunia lain. Banyak wahana dan fasilitas yang tetap utuh selama satu dekade – pada 2015.

Foto-foto tersebut menunjukkan beberapa atraksi yang dulunya termasuk populer di taman hantu tersebut. Termasuk, kastil dongeng, roller-coaster kayu, dan komidi putar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement