Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Periskop 2024: Nasib Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Wulan Savitri , Jurnalis-Kamis, 11 Januari 2024 |17:00 WIB
Periskop 2024: Nasib Kasus Cacar Monyet di Indonesia
Nasib cacar monyet di 2024. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

Hingga saat ini, program mencegah penyebaran virus yang dilakukan Kemenkes berhasil menargetkan 411 penerima vaksinasi mpox dosis kedua, sedangkan 495 orang lainnya telah divaksinasi dengan dosis pertama.

“Sosialisasi dan edukasi juga perlu ditingkatkan untuk mencegah penyakit dengan tiga langkah, yaitu menjaga pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak langsung dengan cairan luka tubuh, mempraktikkan hubungan seksual yang aman, serta melakukan pemantauan terhadap setiap gejala jika terjadi kontak erat,” ujar Ngabila.

Dalam menangani wabah yang melanda Indonesia menjelang akhir tahun, Kemenkes bekerja sama dan memberikan sosialisasi dan pemeriksaan lanjutan kepada sejumlah organisasi yang peduli terhadap komunitas LSL (Lelaki Suka Lelaki) dan biseksual. Hal ini bertujuan agar senantiasa meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Semua pasien mpox wajib menjalani pemeriksaan HIV dan IMS lainnya, serta disarankan untuk melakukan skrining aktif gejala mpox, baik yang terkontak erat, maupun tidak menunjukkan gejala dalam kurun waktu satu bulan terakhir,” tuturnya.

Nasib kasus cacar monyet masih dalam prediksi, bahkan belum dapat dipastikan adanya tanda-tanda muncul kembali di pertengahan atau akhir tahun. Kemungkinan besar, penyakit ini telah diatasi melalui penerimaan vaksinasi yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine, menyampaikan bahwa vaksinasi cacar monyet hanya diberikan kepada orang yang memiliki kontak erat dengan penderita mpox.

“WHO menyatakan vaksinasi bukan menjadi fokus utama dalam menanggulangi kasus cacar monyet. Pemerintah tetap mengutamakan surveilans yang mencakup berbagai aspek, seperti penyelidikan epidemiologi, isolasi, dan tata laksana penanggulangan penyakit tersebut,” tutur Yosephine.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement