Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Balita di Gaza Bakal Dapatkan Vaksin, Cegah Penularan Penyakit Pada Anak

Devi Pattricia , Jurnalis-Kamis, 04 Januari 2024 |13:00 WIB
Balita di Gaza Bakal Dapatkan Vaksin, Cegah Penularan Penyakit Pada Anak
Balita di Gaza akan divaksinasi. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

UNICEF telah mengirimkan 600.000 vaksin ke Gaza mulai sejak 25 - 29 Desember 2023. Vaksin tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit pada anak termasuk polio dan campak.

Sejauh ini terdapat sebanyak 1,9 juta pengungsi di Gaza, hal ini dikhawatirkan akan terjadi penyebaran penyakit dengan sangat mudah dan cepat jika anak-anak tidak segera dibekali oleh vaksinasi.

Melansir The Telegraph, Kamis (4/1/2024), Kepala Hubungan Internasional di Kementerian Kesehatan di Ramallah,Yasser Bouzia memperkirakan sebanyak 60.000 bayi yang baru lahir di Gaza belum menerima vaksinasi, lantaran fasilitas kesehatan yang tidak memadai semenjak perang berlangsung.

Perang Israel dan Palestina

Pasokan vaksin baru telah masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah, dibantu oleh fasilitas penyimpanan dingin dari pemerintah Mesir. Yasser Bouzia, kepala hubungan internasional di kementerian kesehatan di Ramallah, mengatakan diperkirakan ada 60.000 balita di Gaza yang belum menerima vaksinasi sejak dimulainya perang, karena infrastruktur kesehatan di wilayah kantong tersebut terus memburuk.

Hal ini pun membuat para orang tua khawatir akan kesehatan buah hatinya. Apalagi balita tidak memiliki imunitas yang kuat untuk melawan berbagai ancaman penyakit kalau belum menerima vaksinasi.

Melihat kekhawatiran para orang tua, Kementerian Kesehatan Palestina telah membeli vaksinasi untuk penyakit menular seperti rubella, polio, campak, dan gondok. Kemudian pihak UNICEF dan mitra lainnya pun turut menyumbangkan vaksin tersebut demi keselamatan anak-anak di Gaza.

Pengiriman stok vaksinasi tersebut semakin digencarkan setelah beredar kabar mengenai wabah penyakit menular yang dialami oleh tentara Israel di Jalur Gaza. Infeksi yang dialami oleh tentara israel ini ditandai dengan demam, penurunan berat badan, hingga pembesaran limpa dan hati.

Tentunya hal ini dapat berdampak fatal apabila tidak diobati. Maka dari itu, program vaksinasi tersebut rencananya segera diberikan kepada hampir 300.000 bayi dan balita yang belum pernah divaksin dan memenuhi syarat lainnya di 2024.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement