Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2023: Berbagai Masalah Medis Akibat Konflik Israel Palestina

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Senin, 25 Desember 2023 |01:00 WIB
Kaleidoskop 2023: Berbagai Masalah Medis Akibat Konflik Israel Palestina
Rumah sakit di Gaza. (Ilustrasi: Freepik.com)
A
A
A

KONFLIK antara Israel dan Hamas kembali meletus pada 7 Oktober 2023. Kelompok militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas melancarkan invasi besar-besaran terhadap Israel di Jalur Gaza. Tak terima dengan perlakuan Hamas, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pun langsung melancarkan serangan balasan.

Alhasil perang antara kedua belah pihak pun meletus. Israel melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Jalur Gaza. Tak hanya rumah-rumah penduduk yang jadi target, sejumlah rumah sakit pun turut menjadi target penyerangan tentara Israel.

Tentunya serangan Israel ke fasilitas kesehatan di Jalur Gaza membawa masalah medis bagi warga Palestina. Ya, masyarakat Palestina yang menjadi korban kekejian tentara Israel bahkan tidak dapat memperoleh pengobatan yang layak.

Ibu Melahirkan Tanpa Anestesi

Di tengah peperangan yang semakin membabi buta, para ibu hamil di Palestina terus berjuang untuk tetap hidup. Mereka tidak hanya berusaha menyelamatkan dirinya saja. Namun harus memastikan calon bayinya juga bertahan hidup.

Perang Israel dan Palestina

Saat proses melahirkan tiba, wanita-wanita hamil Palestina bertarung nyawa karena sebagian dari mereka yang harus menjalani proses kelahiran dengan operasi caesar justru menjalaninya tanpa proses pembiusan.

Sedihnya lagi proses persalinan itu pun terkadang dilakukan seadanya. Seperti yang dialami Raneem Hejazi beberapa waktu lalu. Raneen Hejazi cuma bisa pasrah ketika tempat tinggalnya dibom oleh tentara Israel. Dalam kondisi hamil tua, Raneem Hejazi terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Reruntuhan bangunan tersebut membuat anggota badannya terluka parah. Tangannya hancur, kakinya patah, hanya saja keajaiban masih menyertai karena dia dan janin yang ada dalam rahimnya masih bernapas.

Sesaat setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan, tim medis Palestina dari Nasser Hospital yang dipimpin dr Mohammad Qandeel langsung melakukan operasi caesar. Operasi perlu dilakukan secepat guna menyelamatkan Raneem Hejazi dan calon bayinya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement