PEMPEK kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan belum lama ini menorehkan prestasi di kancah internasional. Dalam kurun waktu satu tahun, pempek masuk dalam daftar '100 Best Dishes in The World' versi Taste Atlas 2023.
Pempek berada di urutan 13 dari 100 makanan terenak di dunia, mengungguli dua makanan Indonesia lain.
Sebelumnya, makanan berbahan dasar ikan itu telah dinobatkan sebagai makanan seafood terenak keempat di dunia oleh Atlas Taste pada Maret 2023 lalu.
Meski berasal dari Palembang, pempek begitu dikenal sehingga sangat mudah menemukan pempek di kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.
Jika Anda berkesempatan untuk berkunjung ke Palembang, menyicipi langsung pempek buatan tangan warga lokal tentu menciptakan sensasi yang berbeda.
Ketika berada di Palembang, jangan lupa menyambangi Kampung Pempek 26 Ilir untuk menikmati pempek dengan beragam pilihan.
(Foto: MPI/Nurul Amanah)
Sesuai namanya, sentral pempek yang satu ini terletak di Pasar 26 Ilir tepatnya di kawasan Jalan Mujahidin, Kelurahan Talang Semut.
Begitu sampai di depan Jalan Mujahidin, Anda langsung disambut dengan gerbang selamat datang dan petunjuk nama-nama toko pempek yang akan dijumpai di dalam kampung pempek ini.
Total ada 15 toko pempek yang ada di sana, seperti Pempek Lala, Pempek Rayhan, Pempek Edy, dan yang lainnya.
Selain itu, ada pula beberapa penjual pempek lainnya yang menjual dengan hanya bermodalkan etalase kecil saja.
"Ayo mampir, dicoba dulu gratis. Rp800an aja," teriak para penjual pempek.
Anda tak salah dengar. Memang harga pempek di sini sangat terjangkau dengan berkisar Rp800 sampai Rp1.500 untuk pempek berukuran kecil seperti pempek pistel, pempek adaan, pempek keriting, pempek panggang, pempek lenjer, dan pempek telor.
Sedangkan untuk pempek jenis lenjer besar, lenggang dan kapal selam, harganya dipatok Rp10.000 sampai Rp15.000 saja.
Tak perlu khawatir. Meski dengan harga relatif terjangkau, pempek di sini menggunakan bahan baku ikan tenggiri, kakap, dan ikan gabus.
Sehingga, Anda juga akan disambut aroma ikan yang khas dari pempek ketika memasuki area kampung pempek. Bukan aroma bacin atau bau busuk yang kerap muncul dari pempek dengan ikan yang tak segar.
(Foto: MPI/Nurul Amanah)
Selain dikunjungi oleh warga Sumatera Selatan saja, Kampung Pempek juga menjadi titik temu bagi para perantau di berbagai daerah ketika pulang ke kampung halaman. Keluarga di Palembang kerap mengajak sanak saudara di perantauan untuk menyantap pempek bersama di sini ketika mereka sedang pulang.
Seperti yang dialami oleh Aisyah, warga asli Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Belasan tahun menetap di Jakarta, dia selalu merindukan momen untuk menyantap pempek di Palembang. Dia begitu antusias ketika keluarganya menjemput di bandara dan langsung mengajaknya mampir di Kampung Pempek 26 Ilir.
Ia sangat merindukan momen kumpul bersama keluarga dengan tradisi hirup cuko, menyantap pempek dengan cara yang berbeda seperti yang umum dilakukan oleh masyarakat Sumatera Selatan.
Cara makan dengan menghirup cuko ini terasa lebih nikmat mengingat cuko juga menjadi andalan dan penentu kenikmatan sajian pempek. Jika di Jakarta, dia biasanya menyantap pempek dengan cara dipotong-potong, ditambahkan mi lalu disiram cuko.
"Enak di sini pempeknya murah tapi aromanya tetap wangi ikan. Apalagi kalau di Palembang itu cara makan pempeknya beda, bisa ngirup cuko," ujar Aisyah saat ditemui di Kampung Pempek 26 Ilir, Selasa, 19 Desember 2023.
(Foto: MPI/Nurul Amanah)
Tak hanya dikonsumsi di tempat, pengunjung yang berkunjung dapat membawa pulang dengan membeli paket packing mulai dari Rp50.000 untuk satu paket.
Selain pempek, menu makanan khas Palembang di Kampung Pempek 26 Ilir pun beragam, seperti Model, Tekwan, dan Mi Celor.
Selain itu, Anda juga bisa membeli Kemplang (kerupuk ikan) yang merupakan camilan khas Palembang. Untuk menu penutup usai menyantap pempek dengan cuko, Anda juga bisa menikmati es kacang merah yang menyegarkan tentunya.
(Rizka Diputra)