Kang Ali lalu memasuki wilayah yang dianggap sangat sakral di Uwentira. Di pintu masuk, di antara dua tebing bukit, terdapat rumah-rumahan kecil yang menjadi tempat bagi orang-orang tertentu untuk melakukan ritual mistik atau pesugihan.
Sebelum memasuki alam tersebut, mereka diberi peringatan terkait aturan yang ada. Peringatan tersebut menekankan bahwa ketika sudah berada di dalam, apapun yang disajikan, terutama yang berwarna, tidak boleh dimakan atau diminum. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut, mereka tidak akan bisa kembali ke alam nyata.
Para penghuni kota itu terbagi dalam dua kelompok berbeda, para perempuannya dikenal memiliki kecantikan yang luar biasa dengan ciri kulit mulus dan ramah, sementara para prianya justru disebut kurang menarik secara fisik cenderung seram, sungguh sangat bertolak belakang.
Di Uwentira, keinginan terbesar jin adalah berinteraksi dengan manusia. Mobil mewah yang mereka pesan dari Jakarta tampaknya merupakan upaya mereka untuk terlibat lebih dalam dengan kehidupan manusia.

Kendaraan-kendaraan mewah ini tidak hanya sebagai alat transportasi biasa, tetapi lebih sebagai cara untuk menarik perhatian dan menunjukkan eksistensi mereka kepada manusia.
Namun, hal yang paling mencenangkan menurut penuturan Kang Ali ialah bagaimana mobil-mobil mewah itu melayang di jalan dan tidak bersentuhan langsung dengan aspal.
“Yang paling menakjubkan juga di sana ada seorang tukang ojek yang dipanggil ke Uwentira, kemudian dikasih ilmu yang luar biasa karena dia waktu itu langsung menjadi sangat terkenal karena bisa mengobati orang dengan cara dibedah menggunakan tangan. Anehnya dia bedahnya tanpa menggunakan alat, jadi dia cuci bersih semua tuh organ-organ tubuhnya, seperti itu jadi aneh bagi saya,” kata Kang Ali melansir channel YouTube, Zafajira Picture.
Banyak pasien yang sembuh berkat kemampuannya, padahal tanpa alat bedah dan obat bius. Si tukang ojek yang mendadak jadi tabib itu memng menerapkan ritual Islami dalam proses penyembuhan. Pasien yang ingin diobati harus melantunkan sholawat, karena hal itu diyakini akan membantu proses penyembuhan.
(Rizka Diputra)