BACA JUGA:
Perguruan tinggi ini terus mengembangakan sayapnya sampai dibangulah empat fakultas baru. Mereka pun membagun asrama putra-putri dengan muatan 1600 kamar.
Setelah membangun sekolah dan universitas, atas dasar kedermawanan mereka membangun baitul mal. Baitul mal dibangun untuk menghempas kemiskinan dan membantu fakir miskin dan janda.
Para pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan pun dilatih untuk mengelola perkebunan, sampai bisa mengirim hasil produksi ke luar negeri.
Saat panen raya, seluruh masyarakat diberikan paket sayur-mayur. Serta di awal Ramadan digelar buka puasa bersama bagi penduduk desa. Disiapkan pula perlengkapan menikah untuk gadis-gadis yatim.