ANGKA kejadian Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan sebanyak 365 kasus positif aktif sudah ditemukan di DKI Jakarta per 13 Desember 2023.
Kasus kematian mencapai dua orang pada periode 1-10 Desember, sebanyak 44 pasien juga dalam masa perawatan dengan 32 kasus diantaranya mengalami gejala sedang di ruang isolasi.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kejadian Covid-19 terus meningkat, padahal protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat cenderung statis.
“Menurut saya ada tiga hal dominan yaitu pancaroba atau peralihan musim, imunitas atau antibodi, serta adanya mutasi virus atau varian baru,” kata Ngabila, dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya jika dijelaskan secara detail, akibat adanya peralihan musim yang saat ini terjadi di Indonesia membuat sejumlah imunitas masyarakat mengalami penurunan, ditambah kelembaban udara yang tinggi menyebabkan virus lebih mudah untuk masuk ke dalam tubuh.
Selain itu seiring dengan berjalannya waktu, Ngabila mengatakan imunitas seseorang akan menurun setiap enam bulan setelah melakukan vaksinasi. Untuk itu, walaupun virus mutasi seharusnya memang lebih cepat menular virusnya, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat.
“Fokus pemerintah yang utama adalah melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi segera dan deteksi dini,” ucap Ngabila.
Hal itu lantaran, sejak endemi Juni 2023, tanggung jawab utama tiap masyarakat ialah pada dirinya masing-masing. Sehingga pemerintah juga tidak pernah bosan untuk selalu mengimbau serta menyediakan kebutuhan masyarakat melalui vaksinasi secara gratis.
“Kalau mau cegah sakit tentunya perketat prokes pakai masker dan cuci tangan. Kalau mau mencegah keparahan dan kematian dengan vaksinasi. Karena masih sangat efektif untuk menambah jumlah atau titer antibodi dalam tubuh,” tutur Ngabila
(Leonardus Selwyn)