SEBUAH penelitian mengidentifikasi adanya sindrom baru yang berpotensi terjadi pada bayi ketika sang ibu mengonsumsi fentanyl saat hamil.
Setidaknya dokter telah mengidentifikasi 10 bayi tersebut lahir dengan cacat bawaan karena diduga sang ibu menggunakan obat-obatan yang seharusnya tidak dikonsumsi. Obat-obatan yang dimaksudkan salah satunya fentanyl, yang menurut penelitian tidak cocok untuk dikonsumsi ibu hamil.
“Sindrom baru ini dapat dikenali secara klinis. Temuan mencolok pada individu-individu ini memungkinkan pengakuan sindrom baru,” tulis peneliti, dikutip dari laman USA Today, Senin (11/12/2023).
Untuk itu, para peneliti melakukan identifikasi pada sifat-sifat yang dimiliki bayi tersebut, termasuk pada bagian kepala, kelainan genital, langit-langit mulut sumbing, kaki pengkor, dan lain-lain. Akan tetapi, mereka juga mengaku mengamati bagian organ tubuh lainnya seperti jari-jari kaki, dan ukurannya.
Menurut dr. Elizabeth Cherot, selaku Presiden March of Dimes mengatakan kepada NBC News dia turut prihatin atas kondisi seperti ini. Sebab melihat karakteristik yang dimiliki membuat sindrom tersebut terlihat nyata. Bahkan Erin Wadman, seorang konselor genetik di Nemours menemukan kemungkinan sindrom ini mulai terlihat sejak Agustus 2022.
“Kejadian sindrom baru ini perlu dipelajari, khususnya dalam konteks epidemi penggunaan fentanyl,” katanya.
Lantas seberapa bahayakah fentanyl?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat menjelaskan fentanyl dan opioid sintetis lainya adalah obat-obatan yang memiliki kandungan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian apabila mengonsumsinya secara overdosis.
Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan ketika seseorang mengalami overdosis mengonsumsi fentanyl adalah hilangnya kesadaran, napas melambat, tubuh merasa lemah, kulit dingin, perubahan warna kulit, dan lain-lain.