WARGA Palestina harus menahan lapar seharian penuh karena mulai kekurangan pasokan makanan. Sementara itu, militer Israel masih terus melakukan penyerangan dan mengepung wilayah Gaza.
Menurut laporan dari organisasi Program Pangan Dunia (WFP). Situasi di Gaza masih memprihatinkan. Krisis makanan membuat semua orang menjadi kelaparan. Kondisi yang sama juga dialami oleh tenaga medis yang mengobati para korban perang.
“Selama berada di Rumah sakit Eropa di Gaza, baru sekali saya menerima bantuan makanan, berupa biskuit dan makanan kaleng. Hanya itu yang didapatkan, tetapi anak-anak lebih membutuhkannya,” ujar seorang dokter tanpa identitas, dikutip dari laman News Arab, Senin, (11/12/2023).

Di tengah upaya bekerja menyelamatkan pasien. Para tim medis hanya mendapatkan sepotong roti per hari tanpa makanan lainnya. Alhasil bencana kelaparan dan dehidrasi semakin serius.
Doctors Against Genocide (DAG), sebuah organisasi kesehatan global pun ikut menanggapi situasi yang dialami para dokter di Gaza.
“Akibat kelaparan dan dehidrasi, hampir tidak ada pasokan makanan dan air bersih, bahkan bantuan pun sulit dijangkau perbatasan,” ungkap DAG.
WFP menambahkan, saat ini sangat tidak memungkinkan memberikan bantuan makanan. Sebab, militer Israel masih meningkatkan serangannya di jalur Gaza.
(Leonardus Selwyn)