Senada dengan Ellen, Psikolog Ikhsan Bella Persada M.Psi., menuturkan pelaku kekerasan sangat sulit atau bahkan tidak mungkin menghilangkan kebiasaan KDRT yang dilakukan. Menurutnya, tindak kekerasan sudah terlanjut bertransformasi menjadi perilaku dari kepribadian pelaku.
“Mereka punya agresivitas yang cukup kuat, sehingga saat stres atau ada sesuatu yang tidak sesuai, maka agresivitasnya akan muncul dalam bentuk KDRT,” katanya.
Ikhsan menambahkan, kesulitan pelaku dalam mengontrol emosi juga jadi faktor pemicu yang mendorong impulsivitas untuk melakukan KDRT terhadap pasangan.
“Terlebih, orang yang melakukan KDRT mudah terbawa emosi. Sehingga, perilaku kekerasan yang hadir, memang karena dorongan dari dalam dirinya,” pungkas Ikhsan.
(Dyah Ratna Meta Novia)