ULAT sagu memang menjadi salah satu makanan ekstrem yang sering dicoba orang-orang. Ulat sagu memang memiliki kaya akan protein, membuat masyarakat Timur banyak yang mengonsumsinya.
Nah, biasanya cara ekstrem untuk memakan ulat sagu ini adalah dengan menelan hidup-hidup ulat sagu tersebut. Tapi apakah menelan ulat tersebut tidak bebahaya untuk tubuh?
Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Nadia Alaydrus menjelaskan tradisi makan ulat sagu memang sering dilakukan, terutama pada masyarakat yang berasal dari Papua. Ulat sagu atau yang disebut juga dengan Rhynchophorus Ferrugineus itu adalah makanan yang mudah sekali ditemukan di Indonesia bagian Timur.
“Ulat sagu sendiri ini berasal dari larva kumbang yang dia itu hidup di pohon sagu,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikTok miliknya @nadialaydrus.
Berbagai cara pengolahan yang dilakukan pun terbilang menarik. Ulat sagu memang dapat dikonsumsi dengan cara di goreng, di rebus, ataupun dalam keadaan mentah.
Namun perlu diperhatikan, apabila pengolahan yang dilakukan salah, maka dapat membuat kandungan di ulat sagu itu menurun. Bahkan protein ini juga dapat terdenaturasi pada suhu 65 derajat celcius, dan mengakibatkan protein itu rusak.