INDONESIA masuk dalam empat besar dunia dengan penghasil kopi tertinggi. Rata-rata, jumlah produksi kopi di Indonesia mencapai 800 ribu ton.
Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tentunya berbangga. Menurutnya, jenis kopi yang beragam di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan. Khususnya dari sisi pariwisata yakni melalui pendekatan storynomics.
Apakah pendekatan storynomics? Pendekatan storynomics adalah ketika wisatawan menikmati sajian kopi khas Indonesia, mereka tidak hanya mendapatkan rasa kopi yang khas tetapi juga cerita di balik kopi tersebut.
"Seperti saya tadi minum kopi dari Simalungun, atau kita juga bisa bicara mengenai (kopi) Ciwidey yang sudah berapa kali menjadi juara dunia. Nah bagaimana caranya kita bisa mengangkat cerita-cerita tentang di balik kopi Indonesia," ujar Sandiaga dalam acara konferensi pers Jakarta International Coffee Conference (JICC), baru-baru ini.
Menurutnya ada banyak juga cara untuk mengembangkan industri kopi di Indonesia agar bisa semakin dikenal dunia. Salah satunya dengan gelaran event kopi, salah satunya adalah Jakarta International Coffee Conference (JICC). Acara ini tentunya dapat memperkuat pertumbuhan industri kopi tanah air.
“JICC ini merupakan afirmasi khususnya dalam menumbuhkan industri kopi tanah air yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ucapnya.