PEJABAT kesehatan Gaza melaporkan rumah sakit yang berada di sisi utara Palestina sudah tidak berfungsi. Hal itu lantaran situasi yang tidak memungkinkan akibat fasilitas medis tidak bekerja secara optimal.
Akibat kekurangan bahan bakar, serta pertempuran yang terus berlanjut, menyebabkan rumah sakit itu justru menelan banyak korban jiwa.
Dilansir dari laman France24, Kamis (16/11/2023) di tengah maraknya pemberitaan para bayi prematur menjadi korban akibat inkubator tidak berfungsi, hal itu membuat Presiden Amerika Serikat, Joe Biden meminta Israel untuk melindungi bayi-bayi yang masih bertahan.
Tetapi Israel tetap menuduh kalau Hamas berada di terowongan bawah tanah rumah sakit, untuk memberikan komando secara efektif dengan melibatkan korban luka dan sakit sebagai perisai. Meski demikian, Hamas menyangkal tuduhan itu.
Sedangkan di rumah sakit Al-Shifa, kerusakan yang terjadi semakin parah, dan tidak bisa dijelaskan kembali. Sebab yang tersisa kini hanya reruntuhan dan jenazah dari korban yang tidak mendapat perawatan. Bahkan bisa disebut rumah sakit Al-Shifa juga sudah berubah menjadi kuburan massal.
Sejak pagi ini, setidaknya korban meninggal bertambah menjadi tujuh orang dikarenakan kekurangan oksigen. Tiga orang lainnya ketika dalam perawatan intensif, dan satu orang lagi meninggal di ruang operasi.
Setiap waktu berjalan risiko kematian kini terus meningkat. Mirisnya, tim medis juga tidak bisa membantu banyak hal, karena terbatasnya dengan masalah seperti tidak adanya listrik, air, dan juga oksigen.
Lantas bagaimana situasi di sekitar rumah sakit? Tentu saja pemboman besar-besaran masih terus terjadi. Bahkan hari ini pemboman berada di sebelah rumah sakit, yang dikelilingi juga oleh sebuah tank atau kendaraan perang.