PARA ibu memang disarankan memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif dalam 6 bulan pertama. Bahkan, pemberian ASI bisa diteruskan selama anak masih membutuhkan, karena berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Menyusui memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun sang bayi, ASI memberikan nutrisi lengkap untuk bayi Anda dan membantu mencegah penyakit. Dikutip dari Children Hospital of Philadelphia, bayi yang tidak diberi ASI lebih banyak mengalami infeksi telinga dan diare dibandingkan bayi yang diberi ASI.
Bayi yang diberi ASI memiliki lebih sedikit kunjungan ke dokter anak untuk penyakit umum pada masa kanak-kanak memiliki lebih sedikit alergi, risiko obesitas dan diabetes lebih rendah. Selain itu, mereka memiliki risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) lebih rendah, dan IQ lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Kendati proses menyusui terlihat mudah, namun sebagian ibu yang baru pertama kali memiliki momongan sedikit kebingungan akan hal ini. Beberapa minggu pertama menyusui, bayi perlu sering menyusu untuk meningkatkan suplai ASI Anda. Kebanyakan bayi akan menyusu setidaknya 8 kali dalam periode 24 jam.
Kunci keberhasilan menyusui adalah cara Anda memposisikan dan menempelkan bayi pada payudara. Anda sebaiknya menggendong bayi “tummy to tummy” atau perut ke perut, sehingga tidak ada jarak antara tubuh ibu dan bayi. Bayi harus menghadap payudara. Harap pastikan untuk tidak menekan bagian belakang kepala bayi.