NASI goreng merupakan salah satu makanan yang menjadi favorit banyak orang. Bahkan juara 6 kali MotoGP Marc Marquez pun kepincut dengan kenikmatan nasi goreng.
Tapi, memang nasi yang biasanya terbuat dari campuran nasi putih, minyak, kecap, garam, dan aneka bawang memang memiliki kalori yang sangat tinggi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kalori sepiring nasi goreng berada di angka 267.
Bukan hanya itu, nasi goreng pun tidak bisa didiamkan terlalu lama di suhu ruangan. Nasi goreng yang telah lama berada pada suhu ruangan, bisa memberi masalah kesehatan jika dikonsumsi atau yang biasa disebut sindrom nasi goreng.
Sindrom tersebut timbul jika seseorang mengkonsumsi makanan yang sudah dimasak, dan disimpan di suhu ruangan cukup lama, sehingga ia mengalami keracunan. Nah, beberapa waktu lalu viral salah satu video di akun TikTok seorang mahasiswa meninggal dunia akibat sindrom Nasi goreng.
Dilansir dari laman New York Post, kasus tersebut terjadi di Belgia dan dokter yang merinci kasus itu mengatakan bahwa pria itu kemungkinan meninggal akibat bakteri Bacillus cereus, yaitu bakteri berisiko muncul didalam makanan. Bakteri ini biasanya muncul pada makanan yang sudah dimasak dan berada di suhu ruangan.
Meskipun bernama Sindrom Nasi Goreng, tapi aturan ini berlaku hampir ke semua masakan. Salah satunya juga terjadi pada seorang pria yang memasak spageti atau pasta dan menyimpannya di wadah plastik seperti kotak bekal. Ia berniat untuk menyimpannya beberapa hari ke depan, sehingga ketika ia ingin memakannya, ia tinggal menambahkan beberapa saus dan memanaskannya kembali.
Makanan tersebut dibiarkan di suhu ruangan, selama lima hari dan kemudian dia panaskan kembali. Ketika makanan dia makan kembali, dia merasa kalau makanan tersebut telah memiliki rasa yang berbeda, hanya saja ia mengira kalau itu semua berasal sari saus yang ia gunakan.