Kerangka Ankylorhiza tiedemani ditemukan pada tahun 1990-an. Awalnya, kerangka ini salah diklasifikasi sekaligus merupakan kerangka pertama yang hampir lengkap dan berhasil dianalisis. Sebelumnya, makhluk ini hanya dapat dipelajari dari fosil atau moncongnya saja.
Kerangka yang ditemukan tersebut merupakan sebuah penjelasan adanya evolusi paralel dari paus bergigi. Evolusi paralel ini terjadi karena kesamaan lingkungan perairan yang mereka tempati.
“Sejauh mana paus balin dan lumba-lumba secara mandiri beradaptasi secara paralel mengejutkan kami. Sebab, sebelumnya diyakini sifat-sifat ini berkembang dari nenek moyang mereka,” kata paleontologi Robert Boessenecker, dari College of Charleston.
Lumba-lumba di Kaikoura, Selandia Baru (Voyageur Tripper)
“Seolah-olah penambahan tulang jari ekstra pada sirip dan penguncian sendi siku telah memaksa kedua kelompok besar cetacea menempuh jalur evolusi serupa dalam hal penggerak.” Timpalnya.