Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bangga! Santri Pesantren Sunan Drajat Lamongan Unjuk Gigi di IN2MF 2023

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 27 Oktober 2023 |13:12 WIB
Bangga! Santri Pesantren Sunan Drajat Lamongan Unjuk Gigi di IN2MF 2023
IN2MF 2023, (Foto: MPI/Sukardi)
A
A
A

SANTRI Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, mengejutkan runway Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023. Banyak orang tidak menduga anak pesantren bisa merancang busana.

Ialah Adillah Mahasin Thuba, alumnus Pesantren Sunan Drajat. Kecintaannya pada dunia fashion sudah tumbuh sejak kecil, dan semakin besar ketika ikut pelatihan menjahit di pondok pesantren.

Sekolah di Pesantren Sunan Drajat tidak membuat minatnya pada fashion meredup. Justru. setelah lulus SMA Adillah melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ambil program studi fashion.

Kemunculan koleksi pesantren di IN2MF 2023 adalah hal yang progresif. Ini menandakan bahwa dunia fashion tidak tertutup pada kelompok tertentu, justru modest fashion yang kini mendominasi pasar fashion Indonesia juga diminati pihak pesantren.

 BACA JUGA:

(Foto: MPI/Sukardi)

"Saya hadir di IN2MF 2023, kalau memang dapat menjadi inspirasi santri lain ya Alhamdulillah,” kata Adillah kala ditemui MNC Portal seusai fashion show di JCC, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

“Tapi, saya di sini untuk menyalurkan minat dan kalau disukai, Alhamdulillah,”tambahnya.

Dalam gelaran IN2MF 2023, Adillah membawa nama jenama Pondok Pesantren Sunan Drajat yaitu Ahwarumi Fashion. Koleksi yang dihadirkan bernama Anaya yang artinya gadis anggun dan cantik, diambil dari kata Sansekerta. Koleksi Anaya dari Ahwarumi Fashion terdiri dari 4 looks runway.

 

(Foto: MPI/Sukardi) 

Dari pantauan langsung MNC Portal, koleksi rancangan fashion karya Adillah ditujukan untuk perempuan dewasa muda. Menonjolkan busana dengan garis cutting loose atau longgar ditambah dengan permainan warna yang tidak berlebihan, seperti merah maroon menjadi warna dasarnya.

(Foto: MPI/Sukardi)

Nah, mengingat IN2MF 2023 tahun ini menonjolkan wastra Nusantara, Adillah menggunakan batik Tanjung Bumi Madura berwarna coklat dengan aksen merah sebagai pemanis. Adanya warna merah di batik Madura itu lah yang menjadi 'benang merah' yang menyatukan satu item fashion dengan item fashion lainnya.

Menariknya, proses pembuatan koleksi ini, dari awal hingga akhir kata Adillah tidak membutuhkan waktu lama.

"Mulai dari gambar sampai finishing itu kurang lebih 2 minggu," ungkapnya.

Sementara itu, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma merespons kemunculan koleksi fashion dari pondok pesantren di runway IN2MF 2023.

Menurut Ali, ini adalah hal yang sangat segar sekaligus membanggakan, sekaligus membahagiakan. Artinya, dunia pendidikan khususnya di pesantren sekarang sangat terbuka akan tren fashion, dan ini patut diapresiasi.

"Pesantren mau membuka mindsetnya untuk bergabung di industri fashion yang besar, ini sudah sangat bagus banget. Artinya, fashion inklusif yang kami harapkan benar-benar terlaksana," papar Ali.

Ia tak menampik bahwa dulu, yang namanya ranah pesantren susah ditembus dan begitu eksklusif, tapi dengan adanya Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, ternyata pesantren mau lebih terbuka.

"Kami berharap dapat membantu pihak pesantren untuk lebih mengembangkan bisnis fashionnya. Ke depan, kami akan arahkan lebih teknis, supaya produknya berlanjut," kata Ali.

"Selain itu, kami berharap sekali pihak pesantren mau mulai mengolah wastra, sehingga bisnisnya bisa lebih besar dan tidak menutup kemungkinan, akan lahir desainer besar lulusan pesantren yang go international," tutupnya.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement