BELUM lama ini seorang wanita asal Kota Bandung bernama Bila mengalami batu ginjal dan pembengkakan saluran ginjal pada tubuhnya.
Dia pun mengatakan gejala awal yang dia rasakan berupa BAK yang mengeluarkan darah, badan lebam tanpa diketahui penyebabnya, kaki bengkak, kambuhnya asam lambung, hingga sakit pada bagian punggung bawah. Kondisi tersebut bahkan membuatnya tidak bisa duduk sama sekali.
Perempuan berusia 25 tahun itu juga mengatakan kalau dirinya memang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes. Bahkan dirinya rutin minum air putih dalam jumlah normal. Hanya saja faktor lain yang menurutnya jadi pemicu terjadinya batu ginjal karena dia sering menahan BAK dan sembarangan mengkonsumsi obat ketika sedang sakit kepala.
“Faktor sementara pribadi aku karena sering nahan buang air kecil dan sembarangan konsumsi obat karena akun kalau sakit kepala sedikit langsung konsumsi obat warung,” tulis Bila, dikutip dalam akun TikToknya @bibilaaaap, Selasa (24/10/2023).
Berkaca dari kejadian tersebut, benarkah menahan BAK dapat menyebabkan masalah ginjal?
Menurut Dokter Clinical Microbiology Resident sekaligus Healthy Educator, dr Ayman Alatas menjelaskan kebiasaan menunda BAK, bisa mengganggu saluran kemih. Logikanya urin yang mempunyai banyak mikroba atau bakteri jika ditahan dan tidak dikeluarkan dapat menyebabkan bakteri tersebut menginfeksi saluran kemih.
Selanjutnya, mengingat urin juga sisa buangan dari saringan yang dilakukan oleh ginjal seharusnya dikeluarkan oleh tubuh, justru hal itu ditahan maka bisa membentuk cristal pada ginjal yang akhirnya membentuk batu ginjal.
“Masalahnya misalkan kita tahan isinya bermacam-macam bisa membentuk cristal di ginjal kita dari segala macam, bisa dari purin yang akhirnya bisa jadi cristal asam urat, penumpukan zat-zat lain yang bisa menumpuk dan menyebabkan cristal itu karena tertahan dan tidak dikeluarkan yang akhirnya risiko terbentuknya batu ginjal juga,” ucap dr Ayman.