MASKAPAI penerbangan perintis di Alaska berencana menghentikan penerbangan ke-2 dari total 11 tujuannya di akhir bulan ini karena kekurangan tenaga pilot.
"Ravn Alaska akan membatalkan layanannya saat ini ke Kenai dan Aniak di Alaska Barat Daya mulai 21 Oktober 2023," ungkap Kepala Komersial Ravn Alaska, Tina Hanley.
“Saya menyesali dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap masyarakat. Atas nama perusahaan kami selalu berusaha memberikan layanan yang konsisten. Namun kekurangan pilot tentu berdampak pada kemampuan kami untuk melakukan hal tersebut,” kata Hanley melansir Anchorage Daily News (ADN).
Ia mengatakan, maskapai ini mengoperasikan sembilan de Havilland Dash 8 yang dapat menampung 37 orang.
Kekurangan pilot adalah salah satu bagian dari kekurangan tenaga kerja yang berdampak pada industri di seluruh AS.
Upah yang lebih rendah di Alaska dibandingkan dengan negara bagian lain juga menjadi tantangan dalam menarik pekerja
Biro Statistik Tenaga Kerja AS memperkirakan akan ada sekitar 17.000 lowongan untuk pilot komersial dan maskapai penerbangan setiap tahunnya selama beberapa tahun ke depan.
Maskapai Ravn telah menaikkan gaji dan menawarkan insentif untuk merekrut pilot baru, tetapi masih mengalami kesulitan dalam mengisi posisi kosong tersebut.

“Departemen SDM kami telah bekerja dengan tekun dan kami memiliki bonus dan program yang signifikan untuk mencoba merekrut dan mempertahankan pilot, namun tetap saja sulit,” timpalnya.
Sebuah perusahaan baru yang berafiliasi dengan Ravn Alaska-New Pacific Airlines memiliki rencana untuk menyediakan penerbangan ke Asia dan 48 negara bagian dengan pemberhentian di Anchorage menggunakan jet Boeing 757.
Hanley mengatakan bahwa rencana tersebut tidak memengaruhi kekurangan pilot di Ravn. “Kebutuhan masing-masing maskapai, karena kualifikasi (pilot) berbeda-beda,” ujarnya.
"Pembatalan ini akan berdampak berat bagi Aniak," ungkap Bill Wilson, mantan wali kota dan pilot Ryanair.
"Kami tidak tahu hal ini akan terjadi,” imbuhnya.