BATIK telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ini berkat sentuhan inovatif dari para desainer yang berhasil membuat batik tampil lebih modern, tidak lagi identik dengan kesan kolot, tua, atau terlalu formal.
Dampaknya cukup membanggakan. Kini banyak generasi muda termasuk Gen Z yang tertarik untuk mengenakan batik. Nah, kira-kira seperti apa motif batik yang banyak diburu atau cocok dikenakan para Gen Z? Berikut ulasannya.
Batik sejatinya menyimpan kekayaan budaya khususnya masyarakat Jawa yang begitu kental. Hal tersebut tercermin dari motif-motif klasik khas sogan dari Yogyakarta dan Solo.
Batik Sogan memang banyak mendominasi produk batik di pasaran, seperti motif kawung dan parang. Namun bagi sebagian orang, motif ini dinilai terlalu old-fashioned dan tidak cocok dengan jiwa anak muda.
Sebagai alternatif, para desainer mengembangkan motif-motif kontemporer yang sebagian besar terinspirasi dari batik pesisir. Motif batik ini tampil dengan corak yang beraneka ragam didominasi nuansa alam seperti flora dan fauna.
"Batik pesisir itu tidak menggunakan pola-pola kraton sehingga lebih berani. Contohnya ada motif burung merak. Visualisasinya benar-benar tegas tidak seperti batik klasik yang cenderung terselubung (tidak gamblang)," ujar Agnes Dwina Herdiasti, Pengamat dan Penggiat Batik Alami, saat dihubungi MNC Portal.
Selain itu, lanjut Agnes, batik pesisir juga mendapat pengaruh dari budaya, Eropa, China, hingga Jepang. Dari proses akulturasi ini, kemudian muncullah motif-motif batik seperti burung phoenix, bunga delima, bunga lotus, bunga seruni, dan masih banyak lagi.
Motif kontemporer juga bisa diartikan sebagai desain atau motif yang benar-benar baru. Kendati demikian, ia tidak meninggalkan pakem-pakem dari batik itu sendiri.
"Seperti pengalaman saya diminta untuk mendesain batik bermotif truntum, tapi di bagian depannya diberi twist gambar Superman sehingga lebih personal bagi si pemakai. Sekilas terlihat nyeleneh, kenapa tiba-tiba ada Superman? Tapi sebetulnya ada benang merahnya," kata Agnes.
"Superman itu kan dikenal mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya, sama seperti makna dari motif parang. Lalu dipadukan dengan motif truntum yang memiliki arti cinta tulus. Menurut saya kenapa tidak, selama si pemakai menemukan spirit dari pilihan motifnya itu," tambahnya.