Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Batik Nasional, Penyintas Kanker dan Tuna Rungu Ciptakan Kain Cantik

Syifa Fauziah , Jurnalis-Rabu, 02 Oktober 2024 |16:33 WIB
Hari Batik Nasional, Penyintas Kanker dan Tuna Rungu Ciptakan Kain Cantik
Pengerajin batik. (Foto: MNC)
A
A
A

HARI Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober. Peringatan tahun ini juga ditandai 15 tahun batik ditetapkan dan diakui oleh dunia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. 

Masyarakat Indonesia sudah sewajibnya turut serta melestarikan batik, salah satunya adalah dengan bangga mengenakan batik. Tidak hanya digunakan untuk acara tertentu saja, namun batik dapat menjadi sebuah lifestyle yang digunakan sehari-hari. 

Untuk terus mengenalkan batik ke masyarakat yang lebih luas, para pengrajin yang merupakan penyintas kanker dan tuna rungu memproduksi sebanyak 2.024 kain batik. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian dan peningkatan kualitas hidup komunitas pengrajin batik di Rumah Batik Palbatu dan sekitarnya.

Founder Rumah Batik Palbatu, Budi Dwi Hariyanto mengatakan kolaborasi dengan Attack Batik & Delicate Care ini sangat membantu pengrajin dalam mengenalkan dan melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. 

Batik

“Tentunya dengan semakin banyaknya masyarakat yang mencintai batik, harapannya dapat juga menjadi motivasi bagi para pengrajin terutama di Rumah Batik Palbatu ini yang mayoritas adalah warga sekitar, penyintas kanker, dan tuna rungu yang dimana membatik sudah menjadi kegiatan mata pencarian mereka sehari-hari,” jelas Budi Dwi dalam keterangan resmi yang MNC Portal terima, Rabu (2/10/2024). 

Para pengrajin juga meluncurkan motif Kain Batik Kirei yang akan diperkenalkan dan dipamerkan di Kantor Pusat Kao Indonesia pada Hari Batik Nasional 2024. 

Kain Batik Kirei khusus diciptakan dengan menuangkan nilai-nilai Kirei Lifestyle ke dalam hasil karya tangan yang indah dengan mengombinasikan motif batik tertentu yang mencerminkan identitas batik Indonesia. 

“Nilai keindahan dan kebersihan digambarkan melalui bunga mawar dan melati serta digabungkan dengan seorang perempuan mengenakan kebaya yang cantik, bersih, dan wangi,” jelas Budi Dwi. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement