Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Tidak Termasuk, Inilah 6 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Minggu, 01 Oktober 2023 |15:14 WIB
Indonesia Tidak Termasuk, Inilah 6 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia
Ilustrasi (Foto: Unsplash/Christin Hume)
A
A
A

SEBANYAK enam negara ini ternyata punya jam kerja terpendek di dunia. Jumlah jam kerja itu bahkan jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan rata-rata jam kerja terutama di Indonesia.

Melansir laman dataindonesia, rata-rata jam kerja yang ditempuh seluruh karyawan di Indonesia adalah 40,2 jam dalam sepekan pada tahun 2022. Angka ini sedikit lebih panjang dari rata-rata jam kerja tahun sebelumnya, yakni 38 jam meskipun belum tentu juga lebih produktif dan efektif.

Berikut 6 negara dengan jam kerja terpendek di dunia sebagaimana Okezone kutip dari Travel and Leisure;

6. Belgia

Seperti diwartakan businessculture.org, peraturan di Belgia menetapkan jam kerja 8 jam per hari atau 40 jam per minggu dan kedua batasan tersebut harus diperhatikan secara bersamaan. Meski begitu, rata-rata jam kerja di Belgia ternyata lebih singkat, yakni 35,5 jam per minggu.

Para Pekerja Kantoran

(Foto: Unsplash/Annie Spratt)

5. Austria

Austria memiliki rata-rata jam kerja selama 35,5 jam per minggu. Melansir dari Work In Austria, undang-undang juga mengatur bahwa di Austria setiap pekerja tidak diperbolehkan bekerja lebih dari dua belas jam per hari dan 60 jam per minggu, termasuk lembur.

4. Swiss

Swiss dikenal sebagai negara paling aman dengan banyak kantor organisasi dunia berada di dalamnya. Oleh sebab itu, tak ayal banyak pula pekerja yang berada di Swiss. Diketahui, rata-rata jam kerja di Swiss adalah 34,6 jam per minggu.

3. Norwegia

Dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia, Norwegia memiliki jam kerja yang relatif sangat singkat. Diketahui, rata-rata jam kerja di Norwegia adalah 33,6 jam per minggu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement