Terbang di Langit Australia, Pesawat Asing Gambarkan Kelamin Pria di Udara
SEBUAH pesawat milik Angkatan Udara Singapura terbang di langit Australia Barat pada Kamis kemarin. Uniknya, manuver pesawat itu di udara membentuk rute lintasan mirip alat kelamin pria atau penis.
Pengamat penerbangan melihat aksi berani di situs pelacakan penerbangan yang menunjukkan pesawat pelatihan Pilatus PC-21 menerbangkan rute yang tampak menyerupai penis dan testis.
Flightradar24 pada merekam garis besar lintasan pesawat itu selama 1 jam di atas Bullsbrook, sekitar 41 kilometer sebelah utara Kota Perth, Kamis 28 September 2023.
BACA JUGA:
Dilansir dari News.com.au, Jumat (29/9.2023), pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan militer RAAF Pearce di Australia pada pukul 12.25 siang, sebelum mendarat kembali sekitar pukul 13.28 siang waktu setempat.
Pesawat itu melacak bentuk yang terlihat seperti satu buah zakar, sebelum membuat bentuk penis dan kemudian buah zakar kedua.
Pangkalan RAAF Pearce merupakan pangkalan udara militer utama Angkatan Udara Australia (RAAF) di Australia Barat, pangkalan ini digunakan untuk pelatihan oleh RAAF dan Angkatan Udara Republik Singapura.
Dua pesawat tempur Singapura, Nomor 130 dan pelatih Nomor 130, ditempatkan di pangkalan, setelah pemerintah Australia menandatangani Nota Kesepahaman dengan Singapura pada bulan Maret 1993, yang mencakup jangka waktu 25 tahun.
BACA JUGA:
Dokumentasi tersebut memungkinkan Singapura untuk mengoperasikan sekolah pelatihan terbang pilot RSAF di luar pangkalan yang memungkinkannya untuk keluar dari wilayah udara Singapura yang kompleks.
Faktanya, ini bukan pertama kalinya pola penerbangan yang tidak lazim dilakukan di langit. Awal tahun ini, sebuah helikopter Angkatan Bersenjata Malta (AFM) bertanggung jawab atas kejadian yang terlihat membuat rute berbentuk penis di atas pulau Comino di Malta.
Insiden ini membuat banyak orang di industri penerbangan terkejut, dengan tindakan yang pertama kali ditemukan oleh flightradar24.com. Helikopter tersebut melakukan serangkaian putaran yang rumit, yang jika dilihat dari peta, membentuk bentuk yang mencolok.
Banyak yang menduga bahwa aksi tersebut disengaja, namun AFM mengatakan kepada Times of Malta bahwa pola penerbangan tersebut telah "dicetak di luar batas".
"Pelacakan penerbangan yang ditampilkan itu tersegmentasi karena helikopter itu terbang di ketinggian rendah dan tidak menunjukkan jalur penerbangan yang lengkap," kata juru bicara AFM.
Unggahan tersebut menarik banyak perhatian di dunia maya dengan lebih dari 10.000 suka dan ratusan komentar.
"Saya berada di pulau kecil tempat ia menggambarnya, kami pikir ia sedang mencari sesuatu, ternyata tidak," ujar seseorang.
(Salman Mardira)
