Kemudian, ikan tersebut dimasukkan ke dalam wadah kedap air dan udara, lalu ditaburi dengan beras yang telah diolah menjadi berwarna kekuningan.
Jika proses fermentasi berjalan dengan benar, wadi akan menghasilkan ikan yang terfermentasi dengan bau tajam, namun tetap segar dan tidak busuk.
Wadi bisa disajikan mentah atau dimasak. Beberapa wilayah di Kalimantan, seperti Tewang Pajangan, menyajikan wadi mentah dengan jeruk.

Namun, saat ini masyarakat lebih suka menggoreng wadi sebelum menyantapnya. Untuk menambah aroma, wadi juga bisa dimasak dengan campuran rempah-rempah.
Wadi bukan hanya sebagai makan cadangan, tetapi juga sebagai makanan lezat yang kaya akan nutrisi. Wadi mengandung protein sekitar 17,8 persen jika tidak ditambahkan samu. Setelah digoreng, kandungan protein meningkat hingga 28,7 persen.
(Rizka Diputra)