SAAT seseorang mengalami gagal ginjal kronik mereka harus melakukan pengobatan dengan baik dan teratur. Pengobatan yang bisa dilakukan antara lain transplantasi ginjal, hemodialisis atau cuci darah, dan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
Dari terapi pengobatan ini pasien Gagal Ginjal Kronis yang paling sering melakukan adalah Hemodialisis. Namun ada juga yang melakukan transplantasi ginjal walau tak banyak.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, Sp.PD-KGH., FINASIM mengatakan, saat ini semakin banyak pasien ginjal kronik atau PGK yang ingin melakukan transplantasi ginjal karena memiliki banyak kelebihan untuk meningkatkan kualitas hidup.
BACA JUGA:
“Kesehatan dan kebugaran tubuh meningkat, batasan makan dan minum lebih longgar, dapat beraktivitas seperti sediakala sebelum mengalami penyakit ginjal dan dapat hidup lama dibandingkan jika tetap menjalani dialysis,” ujar dr Bonar.
Namun, ujar dia, hal yang kurang baik yakni usai melakukan transplantasi, si pasien kadang jadi abai dengan kondisinya karena merasa sehat dan bugar. Bahkan kadang tidak mengatur pola hidup dengan baik.
BACA JUGA:
“Hampir 60 persen pasien mengabaikan perawatan usai menjalani transplantasi ginjal,” jelasnya.