KUNTILANAK tidak hanya identik dengan tawanya yang menyeramkan tetapi juga tangisannya. Sebagian masyarakat bahkan bertanya kuntilanak menangis karena apa?
Kuntilanak adalah makhluk gaib dalam mitologi Indonesia. Bentuknya sering digambarkan sebagai wanita cantik dengan rambut panjang yang
menutupi wajahnya. Mereka juga sering dikaitkan dengan fenomena tertentu seperti kuntilanak menangis.
BACA JUGA:
Menghimpun berbagai sumber, berikut beberapa teori kuntilanak menangis karena apa.
Kisah Tragis di Masa Lalu
Beberapa versi cerita mengatakan bahwa kuntilanak adalah seorang wanita yang memiliki kisah tragis. Semasa hidupnya ia mengalami kekerasan seksual dan ditinggal kekasihnya dalam keadaan hamil.

Ilustrasi
Kemudian ia bunuh dan belum sempat melahirkan anaknya atau keguguran. Arwah mereka gentayangan di dunia karena dan tidak bisa menuju kealam setelah kematian.
Kuntilanak menangis sebagai ungkapan kesedihan mereka karena jalan hidup yang tragis. Mereka merasa depresi karena aib yang ditanggungnya dalam kehidupan sebelumnya.
BACA JUGA:
Mengenang Anak Mereka
Kuntilanak menangis karena kehilangan anak mereka secara mengenaskan. Beberapa kisah mengatakan anak kuntilanak meninggal dalam kandungan. Sebagian lagi mengatakan mereka kehilangan anak karena keguguran.
Tangisan kuntilanak mencerminkan kesedihan yang mendalam dan kerinduan tak berkesudahan.
Akhir Hidup yang Tidak Baik
Dahulu kala kuntilanak adalah wanita yang hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. Mereka meninggal dengan cara dibunuh oleh kekasih hatinya.
Kehidupan yang tidak bahagia dapat berdampak pada roh mereka setelah kematian. Tangisan kuntilanak mencerminkan penderitaan yang telah mereka alami selama hidupnya.
Menakut-nakuti Manusia
Kuntilanak menangis dan mengeluarkan suara menyeramkan dengan tujuan menakut-nakuti manusia yang lemah iman. Tangisan mereka terdengar di tempat-tempat terpencil, kuburan, atau rumah-rumah tua. Manusia sebaiknya menjauh jika mendengar suara tangisan kuntilanak di tempat-tempat tersebut.

Bentuk Frustasi
Jalan hidup mengenaskan membuat arwah kuntilanak gentayangan. Mereka frustasi karena arwah mereka tidak dapat pergi ke alam setelah kematian karena masih tersimpan dendam. Oleh karena itu, seringkali terdengar suara kuntilanak menangis dengan keras.
Demikian alasan kuntilanak menangis karena apa.
(Salman Mardira)