BELUM lama ini viral di media sosial, seorang anak ikut mendaki gunung. Anak laki-laki itu berjalan dengan trekking pole. Melihat hal tersebut, netizen pun dibuat geram lantaran merasa anak tersebut masih terlalu kecil untuk diajak naik gunung.
Terlepas dari pro dan kontra usia anak untuk naik gunung, perlu diketahui risiko yang akan dihadapi ketika mengajak anak Anda untuk mendaki gunung. Mendaki gunung dengan membawa anak, akan membuat mereka lebih rentan mengalami cedera.
Kemungkinan cedera dan mengalami hipotermia menghantui anak-anak ketika mendaki gunung. Dilansir dari lighthikinggear.com, Jumat (1/9/2023). Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi pada anak-anak yang mendaki gunung:
1. Pergelangan kaki terkilir
Anak Anda mungkin menghadapi berbagai kemungkinan bahaya, seperti permukaan tergelincir, tanah tidak rata, atau penghalang tersembunyi lainnya, tergantung tempat Anda memilih untuk mendaki. Hal ini dapat menyebabkan kaki anak terkilir
Perlindungan pergelangan kaki yang memadai pada alas kaki Anda dapat membantu mencegah cedera jenis ini. Anda juga dapat menggunakan tongkat trekking untuk menambah keseimbangan.
2. Nyeri lutut
Beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap ketidaknyamanan lutut dibandingkan anak lainnya. Mungkin ada banyak alasan yang mendasarinya. Anak-anak yang pernah mengalami masalah lutut sebelumnya, memiliki otot paha yang lemah atau tidak seimbang, posisi tempurung lutut yang tidak tepat, memiliki risiko lebih tinggi mengalami peradangan sendi atau masalah lutut.