Meskipun suhu antara 20 dan 25 °C mendorong tidur yang paling nyenyak, penelitian ini menemukan perbedaan besar antar manusia, yang berarti bahwa setiap orang memiliki kisaran suhu optimal untuk tidur, yang bahkan dapat berubah seiring waktu.
Amir menyarankan untuk melakukan sedikit penyesuaian pada lingkungan tidur masing-masing untuk mengoptimalkan tidur, seperti meningkatkan aliran udara, memilih pakaian tidur yang ringan, atau meningkatkan kenyamanan termal bangunan.
“Studi kami menggarisbawahi potensi dampak perubahan iklim terhadap kualitas tidur pada orang lanjut usia,” ujar Amir dan rekan-rekannya menulis dalam makalah mereka, “terutama mereka yang memiliki status sosial ekonomi rendah," lanjutnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)