KETIKA seseorang kekurangan zat besi, tentunya akan berpengaruh pada kesehatan tubuhnya. Salah satunya adalah risiko anemia yang akan terjadi kepada anak-anak.
Clinical Dietician and Sport Nutritionist, Emilia E. Achmadi MS, RDN menjelaskan, anak-anak adalah golongan yang rawan terkena anemia. Kemudian bisa membuat mereka tidak bergairah, kurang semangat, dan lesu. Yang mana tanda-tandanya bisa dikenali, dan hal tersebut sangat berisiko juga terhadap perkembangan tubuhnya.
"Anemia menyerang golongan rawan, yaitu anak-anak. Gejalanya berupa kulit pucat, rasa lemah, letih, pusing, apatis, mudah tersinggung, kurang nafsu makan, serta menurunnya kemampuan konsentrasi dan belajar," ujarnya dalam World Iron Week Live Cooking Demo and Talk Show bersama Meat and Livestock Australia (MLA) di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2023).
Selain itu, kata Emilia, kekurangan iron man juga bisa menjadi salah satu pemicu terhambatnya pertumbuhan tinggi badan atau stunting, kemampuan intelektual yang melemah, hingga perubahan suasana hati anak yang gampang berubah.
Emilia bilang, zat besi bisa diperoleh dari konsumsi daging merah seperti sapi dan domba. Terlebih pemilihan dagingnya pun harus diperhatikan, demi mendapatkan asupan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan anak agar terhindar dari anemia serta risiko kesehatan lainnya.
Lebih lanjut, 100 gram daging merah mengandung 3 kali lebih banyak zat besi dibandingkan daging ayam, serta 9 kali lebih banyak dari daging ikan.
Daging merah yang rendah lemak adalah sumber terkaya dari zat besi-haem. Zat besi dalam daging merah diserap sangat baik dalam tubuh, dibanding dengan zat besi non-haem (sumber utama zat besi dalam makanan) yang terdapat dalam makan berasal dari tumbuhan.
"Zat besi sangat penting untuk pengangkutan oksigen, produksi energi serta perkembangan otak," terangnya.
Tak hanya itu saja, keunggulan daging merah selain banyaknya kandungan zat besi di dalamnya merupakan sumber penting vitamin Grup-B termasuk riboflavin, niacin, pantothenic acid, vitamin B6 dan terutama vit B12.
Sebagaimana diketahui, vitamin B12 tidak dapat ditemukan dalam makanan yang berasal dari tumbuhan, sehingga kekurangan vitamin BI2 adalah masalah bagi orang yang tidak makan daging (vegetarian) yang merugikan fungsi neurologi termasuk daya ingat dan konsentrasi.
Sementara itu, Chief Representative Indonesia International Market Meat and Livestock Australia, Christian Haryanto menambahkan, daging Australia menjadi salah satu yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan vitamin hingga zat besi untuk tubuh manusia.
Sebelum disembelih, sapi dan domba di Australia dirawat dengan baik seperti pemberian pakan yang tepat, hingga kebersihan kandangnya pun diperhatikan. Sehingga terbentuklah daging yang berkualitas dan siap disantap dengan berbagai olahan lezat.
"Itulah keunggulan daging MLA. Memberikan kualitas daging yang baik, sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat untuk diolah dengan masakan terbaiknya. Misalnya dibuat steak," terangnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)