NASI tumpeng memiliki sejarah dan filosofi dalam peringatan HUT RI 17 Agustus. Nasi tumpeng disajikan pada tanggal 17 Agustus sebagai bentuk rasa syukur atas berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Nasi Tumpeng yang berbentuk kerucut ternyata memiliki makna tersendiri. Selain itu, setiap makanan yang disajikan dengan tumpeng juga memiliki nilai filosofi tersendiri.

Berikut ini nilai filosofi dari sajian Tumpeng yang ada pada perayaan HUT Ke-78 RI yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/8/2023).
Makna filosofi sajian Tumpeng
1. Nasi pada Tumpeng
Semula biasanya berwarna putih dimana melambangkan apa yang dikonsumsi berasal dari yang bersih dan suci.Tapi, terkadang juga menggunakan nasi kuning yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Adapun kerucut yang tinggi juga memiliki makna permintaan kesejahteraan hidup yang semakin naik dan tinggi dari manusia.
2. Lauk Ayam
Lauk pada Tumpeng adalah olahan dari ayam jantan. Hal itu bermakna untuk menghindari sifat buruk. Sifat buruk seperti congkak, merasa benar sendiri, dan sombong.
3. Lauk ikan lele atau teri
Adapun olahan ikan lele atau teri dalam tumpeng. Lauk tersebut menggambarkan keuletan dan perjuangan hidup. Makna dari lauk ini menggambarkan kebersamaan dan kerukunan.
4. Telur rebus
Lauk pelengkap lainnya dalam Tumpeng adalah telur rebus. Telur rebus bermakna kebulatan tekad.