Faktor kedua yakni karena topografi bawah laut. Sebagai besar, kapal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk atau sebaliknya tidak mengambil jalur lurus karena adanya karakteristik perairan di Selat Bali berupa palungan yang cukup berbahaya jika dilewati.
Palung sendiri merupakan cekungan di dasar laut yang sangat dalam dan menjorok ke dalam seperti jurang.
Meski memiliki karakteristik permukaan yang datar, namun, palungan memiliki arus bawah laut yang sangat kuat.
Hal inilah yang membuat banyak nakhoda kapal lebih memilih jalur samping untuk menghindari palung laut untuk menghindari arus bawah laut yang sangat kuat dan bisa berdampak pada keselamatan penumpang.
Faktor terakhir yang perlu diingat adalah karena padatnya transportasi laut di Selat Bali, sehingga membuat para nakhoda kapal harus bisa berbagi ruang dengan berbagai jenis kapal yang melintas agar tidak menimbulkan kemacetan. Mulai dari kapal kargo, kapal wisata, hingga kapal feri.
(Rizka Diputra)