ANDA tentunya familiar dengan sapi wagyu bukan? Sapi yang mendapatkan treatmen sangat baik sehingga dagingnya terasa sangat empuk. Mungkin ada yang berpikir bahwa empuk atau tidaknya daging sangat tergantung pada sang koki yang memasaknya
Ya, Anda tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar juga. Bukan hanya kualitas daging yang disajikan hewan tersebut lebih empuk, tapi daging juga bisa bertahan lama.
Dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Drh R.D. Wiwiek Bagja mengatakan daging dari hewan ternak yang stres sebelum disembelih akan cepat terinfeksi bakteri dan busuk sehingga tidak bisa disimpan lama.
"Hewan stres dagingnya akan berbeda, cepat terinfeksi, cepat basi, busuk. (Pada hewan) gelap matanya, ada juga yang pucat," kata dia seperti dilansir dari Antara.
Wiwiek yang juga konsultan independen kesejahteraan hewan itu berpendapat stres hewan ini bisa berasal dari perlakuan manusia misalnya saat memindahkannya dari tempat peternak menuju rumah pemotongan atau bahkan sebelum disembelih. Untuk itu, dia mengatakan pentingnya orang-orang menjaga kesejahteraan hewan atau animal welfare.
Merujuk Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, ada lima kebebasan terkait kesejahteraan hewan antara lain hewan bebas haus dan lapar, mendapatkan makanan yang sesuai serta bebas dari ketidaknyamanan misalnya kepanasan akibat dijemur di luar. Selain itu, hewan bebas dari rasa sakit dan bebas mengekspresikan perilaku alami.
"Masyarakat enggak paham kesejahteraan hewan contohnya hewan ditarik-tarik sebelum disembelih. Sapi kan tidak bisa naik (ke kendaraan), disuruh loncat, stres," tutur Wiwiek.
Selain itu, dalam upaya menjamin kesejahteraan hewan maka Pemerintah menerbitkan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yakni sertifikasi atau bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya hygiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan.
Menurut drh Ratni Ernita dari Lembaga Sertifikasi Profesi Kesehatan Hewan, konsumen bisa bertanya terkait NKV ini saat membeli produk hewan. Ini demi mendapatkan daging bermutu, aman dan halal. NKV ini biasanya dimiliki mulai dari peternak hingga outlet yang menjual produk.
"Minimal yang NKV sudah ada auditnya dari Pemerintah, jadi ada banyak persyaratan di dalamnya seperti sanitasi, kesejahteraan hewan, hygiene. Harusnya di dalam produknya kita bisa minta NKV, ada nomor NKV," kata dia.
NKV dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian dan peternak atau pengelola rumah pemotongan hewan bisa mengurusnya ke Dinas Peternakan di Provinsi tanpa dikenakan biaya. "Mulai lihat, biasanya hanya izin edar, logo halal dan sekarang ikutan lihat NKV," tutur Ratni.
(Martin Bagya Kertiyasa)