Inilah Makna di Balik Tradisi Horor Potong Jari Suku Dani
INDONESIA merupakan negeri yang kaya akan suku, ras dan budaya. Di mana negara ini memiliki sekitar 360 suku bangsa.
Yang lebih membanggakan, setiap suku di Indonesia juga memiliki ciri khas dan tradisinya masing-masing.
Salah satunya Suku Dani. Suku Dani merupakan suku asli yang tinggal di wilayah Lembah Baliem di daerah Papua.
Hingga saat ini, Suku Dani sangat sedikit mengalami modernisasi dan masih mempertahankan banyak tradisi kuno mulai dari pakaian, rumah adat, gaya hidup hingga bahasa yang digunakan.
Salah satu budaya dan tradisi yang masih dipertahankan oleh suku ini hingga saat ini adalah tradisi potong jari. Dilansir dari rapafm.pakpakbharatkab.go.id, tradisi potong jari ini dilakukan saat ada orang terdekat yang meninggal.
(Foto: Instagram/@aysia_linggarwati)
Biasanya saat ada orang terdekat yang meninggal, maka mereka akan langsung memutuskan salah satu ruas jari mereka.
Tradisi ini merupakan wujud rasa cinta dan kehilangan masyarakat Suku Dani pada keluarga yang meninggal. Bagi Suku Dani, keluarga adalah segala-galanya dan merupakan dari pokok kehidupan.
Oleh sebab itu, ditinggal orang terkasih akan menjadi sakit yang luar biasa bagi mereka sehingga masyarakat di sana akan melakukan tradisi Iki Palek atau potong jari.
Menurut pandangan Suku Dani, jari tangan melambangkan kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan diri manusia.
Selain itu, hubungan antar jari di ibaratkan adalah sebuah keluarga sehingga apabila ada jari yang hilang, maka akan ada yang kurang dan tidak bisa melakukan apa-apa.
Tradisi potong jari ini biasanya hanya dilakukan oleh mama atau perempuan paruh baya dari Suku Dani.
Dengan melakukan tradisi ini, maka diharapkan keluarga yang ditinggalkan akan segera melupakan kesedihan setelah ditinggal orang terdekat.
(Foto: Instagram/@aysia_linggarwati)
Namun yang lebih mengerikan lagi adalah seorang mama biasanya tidak hanya kehilangan satu jari, melainkan hampir semua jarinya. Hal ini karena dirinya bisa saja ditinggal oleh semua anggota keluarga mulai dari anak hingga suaminya.
Biasanya, alat yang digunakan untuk melakukan tradisi potong jari ini adalah kapak batu. Sehingga dapat dibayangkan bagaimana sakitnya jika jari dipotong dengan menggunakan alat yang tumpul dan keras.
(Rizka Diputra)
