Minuman dengan botol plastik PET kini menjadi tren. Botol-botol plastik ini jika sudah tidak dipakai bisa didaur ulang dan akhirnya mengurangi timbunan sampah plastik.
Jika botol bisa didaur ulang, bahkan bisa jadi kemasan baru, dapat mengurangi sampah sebesar 30%, serta mengurangi sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025 dalam mengatasi polusi plastik. Hal ini membutuhkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kesadaran.
(Foto Ilustrasi: Timesofindia)
Presiden Direktur Coca-Cola Indonesia Julio Lopez mengatakan, satu dari setiap tiga botol yang ada di pasar Indonesia sekarang terbuat dari 100% plastik rPET (daur ulang), yang dibuat secara lokal di Amandina Bumi Nusantara. Botol rPET bahkan bisa dipakai berulang kali.
"Botol tersebut memiliki nilai lebih dari penggunaan pertama karena dapat digunakan berulang kali, sehingga membantu mendukung ekonomi sirkular loop tertutup," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Mungkin Anda beberapa kali menemukan minuman kemasan yang bertuliskan botol daur ulang, tapi mirip seperti baru dan terlihat bersih. Ya, ada fasilitas canggih yang memproses botol PET bekas pakai (pascakonsumsi), yang bersumber dari pasokan lokal dan mengubahnya menjadi botol baru.
"Kami secara aktif melibatkan konsumen dalam inisiatif daur ulang dan membangun kesadaran tentang potensi luar biasa mengubah botol plastik menjadi baru," lanjut Lopez.
Jika ke depannya berjalan lancar dan menjadi kebiasaan, kegiatan daur ulang ini mendukung solusi pengumpulan dan membantu mengurangi jejak karbon.
"Jika mengubah kemasan botol lama menjadi kemasan baru sering dilakukan, dapat mengurangi jejak karbon dan mencegah sampah plastik di lingkungan," tambahnya.
(Helmi Ade Saputra)