Selanjutnya, yang juga tak kalah penting adalah kerajinan Batik sebagai salah satu industri kreatif, diungkap Wamenparekraf Angela, bisa menghidupkan perekonomian masyarakat.
"Ketiga, Batik juga menghidupi lebih dari 3.000 lebih dari UMKM yang mendukung ekonomi kerakyatan. Aktivitas Batik juga menjadi (pembangkit) wisata yang bisa mendatangkan wisatawan contohnya, ada satu desa wisata Batik tulis di Yogyakarta, sukses mendatangkan hampir 4.000 Wisman dan Wisnus setiap bulannya," papar perempuan yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini.
Terakhir, Batik disebut Wamenparekraf Angela sebagai salah satu identitas bangsa yang juga menjadi kebanggaan.
“Batik merupakan identitas Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) oleh UNESCO pada 2009, sehingga Batik adalah alat diplomasi budaya," tegas Wamenparekraf Angela lagi.
(Rizky Pradita Ananda)